17. Aset?

1.1K 97 2
                                    

"Lo bakal mati Jordan!!" Desis Ela dengan dingin, ia melayangkan kepalan tangannya kearah perut pria itu

Bugh

Pria itu melangkah mundur, dengan cekatan Ela langsung mengambil pistol yang ada di pinggangnya.

Dor

"Ups! Meleset" Ejek pria itu sambil terkekeh dingin kala ia berhasil menghindar dari peluru itu

"Kemana kemampuan hebatmu leader? Apakah masa hiatusmu itu mengurangi kemampuanmu?" Tanya pria itu dengan senyuman dinginnya. Ela menajamkan tatapannya dibalik topeng yang ia pakai.

"Baiklah, aku akan mengajarimu cara menembak dengan baik" Lanjut pria itu. Ia menarik pistolnya dan mengarahkannya didepan Ela.

Dor

"Ups! Meleset" Cibir Ela dengan kekehan dinginnya. Ia berjalan mendekati pria itu.

"Kalau masih amatir jangan sok profesional" Ujarnya dengan sarkas.

Pria itu tersenyum, ia menurunkan pistol yang ia pegang, dan menatap Ela dengan seringaian kecilnya.

"Kau tau kenapa aku dan pasukan ku berada disini?" Tanya pria itu mengalihkan topik. Ela berjalan mundur untuk tidak terlalu dekat dengan pria itu, ia memutar mutar kan pistolnya dijari telunjuknya

"Gue peduli?" Jawab Ela sarkas, pria itu mengeraskan rahangnya

"Kembalikan berkas yang lo curi!" Ucap Ela dengan tegas dan penuh penekanan disetiap katanya. Pria itu menyeringai lebar.

"Jika aku mengembalikannya padamu, mungkin saat itu juga kau sudah mati" Ujar pria itu dengan tingkat kepercayaan dirinya.

"Keep dreaming Jordan!"

Bleshh

"AKHHH!!!" Teriak Jordan refleks kala sebuah benda tajam menancap tepat di bahu kirinya. Ia mengerang pelan, darah mengalir menuruni tangannya. Ia mengais napasnya dengan terengah-engah, tangannya terulur untuk mencabut benda tajam itu

"Lo nggak ada bedanya sama kakak lo yang udah mati itu" Ujar Ela dengan kekehan dinginnya. Jordan menajamkan tatapannya.

"Lo tau konsekuensi berurusan sama gue?" Tanya Ela dengan remeh. Ia memandang rendah Jordan yang tengah mengais napasnya dengan rakus.

"Kau yang akan mati leader aku mempunyai asetmu" Jawab pria itu membuat Ela menatapnya tajam dan dingin.

"Oh ya? Kalau gue buat lo mati sama persis kek kakak lo, lo bisa ngomong gitu?" Tanya Ela merendahkan, bisa dilihat kedua tangan Jordan yang mengepal erat.

"Ckckck! Lo bodoh, sama kek kakak lo" Hina Ela sambil berdecak.

"Siapa namanya? Ahh si brengsek sialan Johan!" Lanjutnya membuat amarah Jordan seketika naik

"Jangan sebut nama kakakku dengan mulutmu sialan!!!" Teriak Jordan sekuat tenaga membuat Ela menyeringai.

"Why? That's true. Johan terlalu bodoh untuk menjadi leader Blackblood. Dan lo Jordan-" Ujar Ela, ia menatap remeh Jordan. "Lo lebih bodoh untuk menjadi leader Black Demon's. Demon's bahkan lo nggak ada unsur iblisnya." Lanjutnya dengan angkuh.

"Lihat gengster yang gue dirikan" Ucap Ela angkuh, ia menegakkan dagunya menatap Jordan yang menatapnya tak kalah tajam

"Blacklife. Gengster nomor satu diseluruh dunia! Gengster yang tak akan pernah dikalahkan oleh apapun! Gengster yang seluruh anggotanya adalah anggota terbaik sepanjang masa!" Ucap Ela sombong. Jordan mengeraskan rahangnya mendengar ucapan Ela. Lalu ekspresinya terganti dengan kekehan dinginnya.

[2]  NEW LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang