38. Jangan Diingat?

687 79 4
                                    

Woilah maapin gw yang malah ketiduran😭 niat tidur cuma 1 jam eh bablas sampe 3 jam😢

Happy Reading

*****

Ceklek

Nathan dengan spontan langsung menatap kearah pintu yang terbuka, menampakkan Mila dan Alex yang berjalan masuk dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuh keduanya, sama persis seperti dirinya.

Alex dan Mila berjalan kearah brankar Ela. Mereka berdiri di kedua sisi dan menatap wajah Ela yang tertidur. Terlihat sangat damai dan begitu tenang.

"Kondisi Ela gimana Nath? Apa dia nggak bangun dari tadi?" Tanya Mila sambil menatap Nathan dengan ekspresi khawatirnya. Nathan berdiri dari duduknya ia mempersilahkan Mila duduk ditempat duduknya tadi

"Dia keliatan baik. Baru aja dia tidur" Jawab Nathan membuat Mila menghembuskan napasnya lega. Ia meraih tangan Ela dan menggenggamnya erat

"Dokter Rian mana?" Tanya Alex. Nathan mengedikkan bahunya, ia Melangkahkan kakinya menuju sofa yang ada di ruangan ini. Lantas ia menjatuhkan tubuhnya

"Nggak tau, dari tadi gue disini dokter Rian nggak kesini" Jawab Nathan seraya mengeluarkan handphonenya dari saku celananya kemudian ia memainkannya.

Alex berjalan menuju sofa tempat Nathan duduk. Ia ikut duduk disamping Nathan. Ia juga mengambil handphonenya dari tasnya dan mulai memainkannya.

Hening pun mulai tercipta. Semua orang yang ada diruangan ini sibuk dengan aktivitasnya Masing-masing--ah ralat. Hanya mereka bertiga sedangkan Ela tengah tertidur dengan lelap karena pengaruh obat yang ia minum tadi

⚔⚔⚔⚔


Ela mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan serba putih ini. Lantas ia menghela napasnya, lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Kamu udah sadar? Ada yang sakit nggak El? Kamu ngerasain pusing nggak? Kepala kamu masih sakit?" Ela menjauhkan kepalanya kala mendengar pertanyaan bertubi-tubi yang dilontarkan kembarannya. Ia mengerjapkan matanya, menatap Mila dengan tak percayanya

"Ah emm, gue baik-baik aja" Jawabnya kemudian.

Mila menghela napasnya. Ia kembali duduk dikursi samping brankar milik Ela.

Nathan berjalan kearah sebelah sisi Ela yang kosong. Ia tersenyum lembut kearah Ela. Ela yang melihat itu hanya menaikkan sebelah alisnya. Heran melihat Nathan.

"Lo nggak gila kan Nath?" Ceplos Ela membuat senyuman Nathan meredup digantikan dengan ekspresi sebalnya.

"Seenggaknya lo bales senyuman gue kek El! Ngertiin gue sedikit dong. Gue juga pengen romantisan sama lo. Aihh gemes gue pengen mijit jantung" Ucap Nathan gregetan. Ela menatapnya dengan ekspresi jijik

"Sinting" Umpat Ela membuat Nathan mengusap dadanya. Berlagak bersabar menghadapi Ela.

Lalu tak lama pintu ruangan kembali dibuka. Menampakkan dokter Rian yang tersenyum manis kearah semuanya-ah ralat lebih tepatnya kearah Ela.

Nathan merenggut melihat kehadiran dokter Rian. Apalagi melihat senyum itu yang ditunjukkan langsung kepada Ela. Ia semakin sebal dibuatnya

Dih apaan pake senyum-senyum segala. Sok kegantengan. Batinnya dengan kesal. Ekspresinya kentara tidak sukanya melihat dokter Rian yang mengusap lembut surai hitam Ela

Gue aja yang notabennya jodohnya aja jarang usap-usap Ela. Lah ini.. Ini juga Ela kenapa nggak nolak coba. Batinnya lagi merutuk kesal.

Alex dan Mila menyadari perubahan wajah Nathan. Mereka kompak berdeham untuk menggoda Nathan

[2]  NEW LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang