Masih flashback yaw
***
"Kedua putri ibu Claudia. Telah meninggal"
Deg
Tubuh Claudia menegang. Napasnya tercekat. Ia menatap dokter itu dengan menggelengkan kepalanya brutal
"Ti-tidak! Me-mereka nggak mungkin pergi! Me-mereka pasti cuma tidur. Dok-dokter pasti salah. Me-mereka nggak-----" Ucapnya dengan menggeleng brutal. Ia menghampiri box bayi dan menatap kedua putrinya.
"Me-mereka cuma tidur. Ke-kemarin mereka bahkan bermain denganku. I-ini nggak mungkin! Pasti ini cuma mimpi" Ucapnya dengan bergetar. Sang dokter yang melihat itu pun menghampiri Claudia dan mengusap pelan bahu bergetar wanita itu
"Ikhlaskan mereka. Mereka sudah tenang disisi Sang Pencipta" Ujarnya membuat Claudia menatapnya dengan mata memerah.
"NGGAK! MEREKA NGGAK BOLEH PERGI! MEREKA NGGAK BOLEH MENINGGALKANKU! ME-MEREKA CUMA TIDUR!! KALIAN PASTI SALAH!!" Teriaknya sekuat tenaga. Tangisnya pecah, ia menggendong kedua putrinya dengan erat
"Sayang. Hey! Bangun! Kalian cuma tidur kan? Jangan buat bunda khawatir sayang. Sekarang bangun ya" Ucapnya dengan lembut. Ia menatap kedua putrinya dengan senyuman.
Tak ada jawaban dari kedua putrinya. Ia menggoyangkan pelan kedua putrinya itu.
"MELA! MILA! BANGUN hiks KALIAN NGGAK BOLEH PERGI NINGGALIN BUNDA!! hiks KALIAN ANAK BUNDA KAN?! KALIAN PASTI KUAT hiks ba-bangun sayang" Teriaknya memenuhi ruangan serba putih ini. Ia terduduk, memeluk kedua anaknya.
"Hiks ka-kalian jangan tinggalin bunda. Bu-bunda udah nunggu kalian lama hiks" Ratau Claudia lirih.
Ceklek
"Claudia? Kenapa?" Tanya seorang pria setengah baya dengan pakaian serba hitamnya memasuki ruangan Claudia. Ia menghampiri sang istri
"Le-leo hiks, a-anak kita hiks hiks" Tangis Claudia kembali pecah. Leo menatap kedua putrinya yang ada dipelukan Claudia.
Wajah mereka membiru. Ia menggelengkan kepalanya pelan.
"I-ini nggak mungkin!" Sangkal Leo. Ia mengambil alih kedua putrinya dan menatap mereka dengan intens.
Keningnya sedikit mengernyit. 'Me-mereka bukan anakku' batinnya dengan pelan.
Ia menatap Claudia yang masih menangis. Ia meletakkan kedua bayi itu di box bayi dan membawa Claudia kedalam pelukan hangat nya.
"Hiks, mereka nggak boleh ninggalin kita hiks, mereka nggak boleh pergi hiks. Aku sudah nunggu mereka hadir selama lima tahun hiks. Bawa mereka kembali Leo! Hiks hi-hidupkan mereka kembali hiks" Claudia meremat kuat baju sang suami. Leo dengan lembut mengusap bahu istrinya yang bergetar hebat
"Ssttt tenang Cla. Me-mereka sudah menemukan tempat yang lebih indah" Ucap Leo lirih. Claudia langsung mengurai pelukannya dan menatap Leo dengan marah
"Maksud kamu apa?! Me-mereka masih hidup! Me-mela dan Mi-mila pasti cuma tidur!" Ujarnya sambil berdiri dan menatap box bayi itu.
"Lihat Leo, me-mereka lagi tidur. Me-mereka nggak mungkin ninggalin aku" Ucapnya lirih membuat Leo menatapnya dengan sendu.
"Claudia, aku akan mengurus persiapan pemakaman kedua putri kita" Ujar Leo lirih. Claudia langsung menatapnya dan mengacak rambutnya gusar
"Ng-nggak! Nggak boleh! Mereka belum meninggal! KAMU TEGA MAU NGUBUR KEDUA ANAK KAMU YANG MASIH HIDUP?!" Teriak Claudia frustasi. Leo berjalan menghampirinya dan memegang erat kedua bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] NEW LIFE
Random[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA KETIKA MENINGGALKAN JEJAK] CERITA MURNI HASIL KARYA GUE SENDIRI! DILARANG KERAS UNTUK MEMPLAGIAT! #romance #action #random SEQUEL OF AMELA BACA STORY AMELA DULU BARU BACA STOR...