29. Test

750 74 15
                                    

"Lo yakin mau pulang?" Tanya Nathan tak percaya, Ela hanya mengangguk sebagai respons

"Ya kali kita ke mall cuma makan doang. Kalo gini sih mending ke cafe" Dengus Nathan tak terima membuat Ela langsung menatap kearahnya

"Salah lo lah, ngapai------"

"Loh Ela?"

Langkah Ela dan Nathan otomatis terhenti kala telinga mereka menangkap suara seseorang yang memanggil Ela.

Ela mendongak, menatap seorang pria muda tampan dengan stelan pakaian santainya, ia menaikkan sebelah alisnya menatap pria itu

"Eh ada dokter Rian" Ujar Nathan dengan senyuman tak ikhlasnya, ia langsung menggenggam erat tangan Ela.

"Apa?" Tanya Ela dengan dingin. Dokter Rian hanya diam menatap Nathan dan Ela dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau lupa kalau aku akan mengajakmu pergi?" Tanya dokter Rian dengan senyumannya membuat Ela mengernyit.

"Kapan? Kau tidak pernah mengajakku" Jawab Ela dengan dingin. Nathan semakin menggenggam erat tangan Ela

"Aku memberimu pesan singkat semalam" Ujar dokter Rian membuat Ela langsung menyalakan handphonenya

Dokter Rian

Ela apakah kau sibuk besok?
22.03

Aku akan mengajakmu pergi besok, sekalian membahas tentang tawaran ku
22.04

Ela mematikan handphonenya, ia kembali memasukkan handphonenya kedalam saku jaketnya.

"Sudah kukatakan berapa kali kalau aku tidak akan menerima tawaranmu!" Ujar Ela penuh penekanan, dokter Rian bersedekap dada menatap Ela dengan seringai tipisnya

"Dan sudah kukatakan berkali-kali kalau kau harus menerima tawaranku!" Balas dokter Rian tak mau kalah membuat Ela menatapnya semakin tajam

"Kau tidak punya hak untuk memaksaku" Sarkas Ela dengan dingin. Dokter Rian tersenyum sinis, ia menatap Ela dengan intens

"Aku mempunyai hak atas kehidupan yang kau jalani" Ujar dokter Rian dengan kekehan dinginnya. Ela hanya menatap dokter Rian tanpa ekspresi

"Kau bayar berapa kepada daddy ku?" Tanya Ela tanpa ekspresi, dokter Rian hanya mengedikkan bahunya acuh

"Kau sungguh tidak sopan mengatakan hal yang tidak-tidak kepada daddy mu" Ucap dokter Rian semakin melebarkan seringaian nya

Ela hanya menaikkan sebelah alisnya dan memandang sinis kearah dokter Rian

"Tidak usah menawari ku untuk keluar dari zona ini jika kau sama saja sepertiku" Ujar Ela dengan sarkas

Deg

Dokter Rian mematung mendengar perkataan Ela. Ia memandang punggung Ela yang mulai menjauh dengan mengepalkan tangannya erat.

"Ck! Damn!"

⚔⚔⚔⚔

"Tawaran apa yang dimaksud dokter Rian El?" Tanya Nathan penasaran. Ia menatap Ela yang tengah memijit pelipisnya dengan kening mengernyit.

"Entahlah" Jawab Ela sambil menghela napasnya kasar.

Nathan hanya diam, ia menatap lurus jalanan yang tengah ia lalui dengan tatapan kosong.

"El, dokter Rian suka sama lo?" Tanya Nathan tiba-tiba membuat Ela seketika tersentak, ia langsung menatap Nathan dengan mengernyit.

"Nggak mungkin lah!" Bantah Ela cepat, Nathan menatap kearahnya, ia tersenyum tipis kearah Ela

[2]  NEW LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang