48. Claudia Auristela

528 68 11
                                    

Wkwkwk maaf guys baru bisa up😭, jadi readers di apk sebelah sampe lupa gw author di apk ini😭

Happy Reading

*****

"Ini bener rumahnya Ela, Nath?" Tanya Bunga tak percaya, ia berdecak kagum melihat bangunan mewah yang akan ia masuki.

Pintu gerbang terbuka, menampakkan dua pria berbadan kekar yang berjalan ke mobil yang mereka tumpangi, salah seorang pria itu mengetuk Jendela mobil disisi Nathan

"Ada keperluan apa kalian kemari?" Tanya pria berbadan kekar itu dengan dingin.

"Kita mau ketemu Ela om, ah maksudnya jenguk Ela" Jawab Nathan cepat, pria itu menegakkan badannya, ia memberikan kontak mata pada pria berbadan kekar yang lain lantas diangguki oleh pria itu. Kemudian kedua pria berbadan kekar itu membuka lebar gerbang rumah mewah ini.

Nathan menjalankan mobilnya masuk ke halaman luas rumah Ela, ia memarkirkan mobilnya lantas keluar. Ia berjalan kearah Bunga yang tengah menatap kagum sekitarnya.

"Nggak usah norak ma, rumah kita juga mewah" Celetuk Nathan tanpa dosanya membuat Bunga berdecak, ia menyerahkan sebuah box berisi cake yang ia buat ke Nathan.

Sepasang ibu dan anak itu berjalan kearah rumah Ela. Nathan menatap pintu rumah yang ada dihadapannya dengan gugup.

Duhh berasa mau lamaran. Batinnya terkekeh geli.

Tangannya terulur untuk memencet bel yang ada didepannya. Tak lama, pintu yang ada di hadapan mereka pun terbuka.

"Eh lo Nath, mau ketemu Ela?" Tebak Mila. Ia menolehkan kepalanya, lantas membelalak terkejut kala mendapati Bunga yang tersenyum samar

"Apa kabar tante?" Sapa Mila sambil mencium tangan Bunga. Bunga tersenyum manis

"Baik, kamu apa kabar?" Tanya balik Bunga.

"Baik juga tante. Tante mau ketemu Ela?" Tanya Mila sopan, ia mempersilahkan Nathan dan Bunga masuk kedalam rumahnya

"Bisa tolong panggilkan papa kamu" pinta Bunga cepat membuat Nathan dan Mila kompak mengernyitkan keningnya. Mila menganggukkan kepalanya.

"Tante duduk dulu, biar Mila panggil Dad sama Ela" Ujar Mila, setelah itu ia berjalan dengan cepat ke lantai dua.

Nathan mendudukkan dirinya di sofa, ia meletakkan box berisi kue itu ke atas meja. Lantas ia menatap Bunga yang duduk disamping nya dengan mengernyit

"Mama serius?" Tanya Nathan, Bunga menatap Nathan heran

"Serius apa?" Tanyanya tak paham

"Mama mau ngelamar Ela buat Nathan kan? Emang nggak terlalu muda ya kalo Nathan nikah sama Ela sekarang?" Tanya Nathan serius, Bunga menatapnya datar, ia mencubit bahu Nathan dengan kuat membuat sang empu berteriak

"Apasih! Siapa yang mau melamar? Jangan mikirin nikah, pikirin otak kamu yang nggak ada gunanya itu" balas Bunga ketus, Nathan membelalakan kedua matanya, tak Terima dengan perkataan bunga.

"Dih kata siapa yang nggak berguna? Buktinya Nathan bisa mikir" Balasnya tak mau kalah.

"Lagian ngapain sih ma nyari papanya Ela?" Tanya Nathan, Bunga hanya diam tak menjawab membuat Nathan memicingkan matanya, menatap Bunga dengan penuh selidik.

"Jangan-jangan mama suka ya sama papanya Ela? Astaghfirullah ma, inget papa masih hidup. Lagipula nggak baik nikung anak sendiri, kalo nanti mama nikah sama papanya Ela otomatis Ela jadi adeknya Nathan. Nggak boleh maruk ma, mama masih punya papa" Bunga menghela napasnya lelah mendengar ocehan tak berfaedah Nathan. Apa ia pernah melakukan kesalahan sewaktu muda sehingga punya anak langka seperti Nathan. Sungguh rasanya ia ingin menenggelamkan Nathan ke sumur.

[2]  NEW LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang