Kebenaran Yang Tak Terhitung

2K 154 35
                                    

Untukmu Kim Seah, yang beberapa bulan lalu margaku tak kuharapkan tersemat di namamu.

.
.
.
.
.
.
.

Tepat hari ini Ayah memutuskan untuk menaruh saham cukup besar di perusahaan yang hampir bangkrut bila saja ia terlalu lama mengambil keputusan. Aku sedang berada di luar kota untuk perjalanan bisnis ketika pulang mereka menyodoriku suatu permintaan -atau lebih tepat disebut sebuah perintah. Mereka mengutarakan niat yang aku anggap sangat terburu-buru tanpa kesiapan yang matang.

Perjodohan dengan keluarga Kim.

Meski Ibu berulang kali menyakinkanku wanita ini pernah satu sekolah denganku, aku tak mengenalnya. Bagaimana bisa aku mengingat seluruh siswi di sekolah dulu terlebih lagi ia adik kelasku.

Dalam situasi seperti ini pun aku tidak bisa menolak keinginan mereka untuk wanitaku, Karin. Jika aku menolaknya mungkin Ayah akan mengeluarkanku dari kartu keluarga, atau kepalaku akan berakhir terpenggal membawanya kemari sebagai alasan untuk menolak.

Mereka sempurna, keluarga ini dan sudut pandang seantero kota tak mampu menerima kehadiran Karin; anak yatim piatu yang tidak memiliki siapapun kecuali diriku. Yang aku tau aku hanya mencintainya.

Waktu makan malam untuk pertama kali yang jauh-jauh hari keluargaku siapkan adalah hal terakhir yang kuharapkan bahwa anak dari keluarga Kim menolak perjodohan ini.

Untuk pertama kalinya kami bertemu. Ia memperkenalkan diri kepadaku, dari senyumnya yang merekah serta sopan santunnya tak memperlihatkan keberatan dengan perjodohan kami.

Kim Seah. Aku tak pandai merangkai kata untuk menganalogikan sesuatu, aku tak terbiasa menilai orang hanya dari sampulnya. Ia wanita yang cantik, menurutku.

Dimana Karin harus tau semuanya adalah awal kehancuran hubungan kami. Selama ini seakan aku hanya membual semua janji manisku selama dua tahun untuknya, aku berniat melamarnya menjadikan ia tempat singgah terakhirku menjadikanya Nyonya Min, yang baginya sekarang mungkin hanya tak lebih dari kebohongan.

Aku tak punya kekuasaan untuk memilih antara Karin dan perjodohan ini. Untuk suatu alasan yang berharga sangat tidak mungkin hubungan kami berakhir dengan cara seperti itu.

Aku menyuruhnya untuk bertahan di sisiku dan memberinya janji yang aku sendiri tidak tau bagaimana kedepannya. Aku hanya ingin mempertahankan Karin sampai akhir.

Di saat hari pernikahan tiba aku tak sempat menolak, altar dengan nuansa mawar putih yang dominan adalah dimana aku harus berdiri menunggu Seah. Semua mata tertuju padanya tak terkecuali diriku, ia nampak anggun layaknya pengantin wanita kebanyakan atau mungkin karena kami yang menjadi pusat perhatian saat ini.

Menyadari kedatangan Karin, aku bisa merasakan dengan jelas hatinya sangat terluka. Satu kecupanku yang mendarat di dahi wanita lain yang detik ini menjadi istriku adalah hal terburuk yang kami alami. Ketidakmampuanku untuk jujur dan memperkenalkannya pada keluargaku, adalah murni kesalahanku.

Hari yang terasa panjang, tersenyum untuk terlihat bahagia di depan orang-orang di hari pernikahan tak pernah terbesit dibenakku. Mendapati Karin menangis di belakang membuat hatiku sakit, aku merengkuhnya kedalam pelukkanku menghiraukan jika saja sepasang mata melihat kami.

The Untold Truth (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang