part 7. mabuk

2.7K 126 2
                                    

Malam itu, Clara mendatangi kontrakan Aretha bertujuan ingin mengajaknya clubbing untuk melepaskan kepenatan setelah dua hari kemarin menghabiskan tenaga mendaki gunung. Akan tetapi tujuannya tidak cuma itu. Masih ada hal lain yang belum diketahui Aretha karena ia masih merahasiakannya. Dengan dandanan yang biasa-biasa saja pasti Aretha tidak akan curiga kalau ia ingin mengajaknya ke dunia malam. Kalau berkata jujur sudah pasti akan ditolak karena Aretha belum pernah sama sekali memasuki dunia seperti itu, yang mana dunia dipenuhi dengan hiruk pikuk orang-orang bermain billiard, minum-minum serta berjoget ria bersama pasangan menikmati hentakan musik yang begitu keras. Dan masih banyak hal lain yang dilakukan secara bebas. Yang jelas itu tempat orang-orang menghabiskan waktu untuk bersenang-senang.

Tanpa permisi Clara nyelonong masuk ke kamar Aretha yang kebetulan sedang uring-uringan menatap layar HP. Entah apa yang dilihat gadis itu sampai dia senyum-senyum sendiri. Namun dia terkejut setengah mati ketika Clara menepuk pundaknya.

"Astaga Clara, sejak kapan kamu ada disini?" Bangkit Aretha menutup HP nya dengan cepat.

"Sudah jangan banyak tanya, sekarang ganti baju karena aku mau ngajak kamu ke suatu tempat"

"Ke suatu tempat" Aretha mengulangi perkataan Clara, namun Clara asyik melamun. "CLARA..." Pekiknya didekat telinga Clara yang membuat Clara menutup telinga, kemudian Clara mendorong dirinya sampai depan lemari, bahkan ia juga dipilihkan pakaian dress yang memiliki belahan sampai paha.

"Pokoknya kamu harus pakai baju ini" Tegas Clara menempelkan baju itu pada tubuhnya.

"Kenapa harus pakai baju ini? Memangnya kita mau kemana?" Tanya Aretha meraih baju itu.

"Karena kita mau kencan"

"HAH..." Mata Aretha membulat kaget. "Kencan, kencan sama siapa?"

"Sudahlah, pokoknya sekarang kamu ganti baju, cepat, nanti juga kamu akan tau, oke" Dengan genitnya Clara mengedipkan sebelah mata.

Tanpa protes Aretha menurut saja apa yang di perintahkan Clara. Lagipula ia penasaran seperti apa kira-kira pria yang dimaksud. Apakah tampannya seperti Nicho? Atau justru sebaliknya. Ia jadi tak sabar ingin bertemu.

"Oia, sejak kapan kamu punya pacar?" Tanya Aretha sambil memakai make-up didepan meja rias.

"Sejak hari ini" Jawab Clara tersenyum samar.

"Oia, siapa namanya?"

"Ronald, dia dari Kanada, dan dia baru sampai hari ini"

Seketika Aretha menoleh. Menelisik sikap sahabatnya yang tiba-tiba aneh itu. Dari mana dia bisa berkenalan dengan orang baru seperti Ronald? Ia benar-benar tak habis pikir dengannya. Tapi mengingat zaman sekarang sudah zaman canggih, yang bisa mengenal semua orang melalui internet di berbagai penjuru dunia, ia mulai tersadar bahwa itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, bahkan kita bisa bertegur sapa terhadap siapapun yang kita mau.

Setelah Aretha dan Clara masuk ke dalam mobil, sebuah pertanyaan muncul di benak Aretha, kemanakah sebenarnya ia akan dibawa? Namun bertepatan dengan pertanyaan itu mereka melewati sebuah jalan, dari sisi kanan tiba-tiba ada rombongan manusia keluar dari sebuah ruko dengan banner lampu yang menyala-nyala. Yang setelahnya baru ia tahu bahwa itu adalah tempat clubbing. Sepintas dari dalam mobil, ia melihat mereka yang keluar dari sana cukup bermacam-macam. Tapi yang pasti, terlihat rombongan muda-mudi yang sedang tertawa, ada pula para pria dengan dua kancing atas kemeja yang terbuka, dan wanita-wanita yang memakai jaket hoodie. Pikiran Aretha mulai menerawang apa yang mereka lakukan didalam sana, tapi ia juga penasaran seperti apa suasana club malam itu.

Baru saja Aretha ingin bertanya kemana ia akan dibawa, Clara sudah membelokkan mobilnya di depan ruko yang lampunya menyala-nyala tersebut. Itu sebuah jawaban yang tak perlu dipertanyakan lagi, namun Aretha cukup kaget dengan kelakuan Clara yang tanpa malu mengganti pakaian di dalam mobil dengan hanya mengenakan rok super pendek serta tanktop.

Merajut Cinta Diantara Dosa ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang