Saya yakin nama kamu akan semakin tenar dan bersinar setelah kamu menjadi bintang iklan" Natalia mulai meyakinkannya.
"Dari mana anda bisa seyakin itu?"
"Karena kamu punya pesona yang berbeda, apalagi postur tubuh kamu memang seperti model, ketampanan kamu juga sangat menunjang sekali Nicho"
Nicho tertawa kecil mendengar pujian itu. "Tapi sayang saya tidak tertarik untuk menjadi bintang iklan apalagi model"
"Tolong pikirkan lagi, karena ini akan menjadi keuntungan besar untuk kita, bayarannya sangat besar, untuk satu iklan saja bisa mencapai milyaran, coba bayangkan jika kamu mendapat tawaran lebih dari itu" Dengan panjang lebar Natalia mengiming-imingi Nicho. "Dan kesempatan ini tidak datang dua kali nich"
"Mmm..." Sepertinya Nicho mulai tertarik meski terlihat masih ragu.
"Apa kamu akan membuang kesempatan emas ini begitu saja?"
"Oke baik" Nicho akhirnya menerima tawaran itu setelah diam beberapa saat menghela nafas dalam-dalam. "Terus iklan apa yang ditawarkan kepada saya, karena saya tidak mau sembarangan"
Natalia hanya tersenyum miring memposisikan badan tegap Nicho layaknya seorang model. Tanpa canggung-canggung ia meminta Nicho berdiri di depan dinding berikut dengan melepas bajunya.
"Kenapa saya harus melepaskan baju?" Nicho tidak mau, tapi Natalia mendekat dan melepaskan kemeja yang melekat ditubuhnya. "Kenapa harus di lepas?" Ia sempat berontak, tapi Natalia berhasil melepasnya.
"Sebaiknya kamu menurut saja jangan banyak bicara"
Natalia lalu mengarahkan tangan kanan Nicho seakan-akan sedang menyisir rambut dengan jemari. Setelah dirasa sudah pas dengan gaya cool, jempol dan telunjuknya membentuk huruf O menandakan kalau gaya Nicho sudah sangat perfect. Lantas ia mengeluarkan kamera dan mengambil gambarnya beberapa kali.
"Oke sekarang ganti" Natalia bergerak menuju kamar.
"Anda mau apa ke kamar saya?" Susul Nicho, tapi Natalia tidak dapat di cegah, wanita itu dengan seenaknya mengacak isi lemari, memilih rompi model kotak-kotak berwarna merah kombinasi hitam. "Sekarang kamu pakai ini"
Tanpa komentar apa-apa Nicho memakai rompi itu disaat Natalia meraih baju kemeja kotak-kotak warna biru. Ia hanya menatap wanita itu dengan tatapan aneh saat dia mengalungkan kemeja ke lehernya. Dipikirnya itu sudah selesai, tetapi belum. Natalia memeriksa lemari dimana tempat penyimpanan perawatan tubuh. Disana ada minyak wangi, handbody, minyak rambut, pewarna rambut dan masih banyak lagi, namun Natalia hanya mengambil minyak rambut saja. Entah mau diapakan minyak rambut itu.
"Ayo duduk" Natalia agak memaksa Nicho duduk di kursi.
"Fuhhh" Meski jengkel tapi Nicho menghempaskan pantatnya di kursi yang di maksud.
"Jangan mengeluh, ini juga untuk kebaikan kamu sendiri" Natalia meremas-remas rambut Nicho yang sudah diberi minyak rambut sampai benar-benar merata, karena ia tidak mau Nicho dalam keadaan kucel alias berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merajut Cinta Diantara Dosa ( Tamat )
Romance⚠ Warning 🔞 Anak kecil diharap minggir ya karena cerita ini mengandung banyak adegan dewasa, tapi budayakan follow dulu sebelum baca, dan dilarang plagiat oke...jangan lupa tinggalkan jejak dengan mengetik tanda ⭐ dan juga komentnya ya guys, bagi s...