part 25. manja

3.2K 71 0
                                    

Hari ini spesial aku kasih bonus part yang panjang nih buat para reader...kebetulan juga lagi hujan...cocok deh buat dibaca 😁😁



Baru saja Nicho dan Aretha ingin menikmati pemandangan dari atas balkon, tiba-tiba ada suara bel berbunyi. Nicho berpikir itu cuma pelayan apartemen atau pelayan kebersihan, jadi ia membiarkannya saja, namun semakin dibiarkan bunyi bel itu semakin nyaring terdengar tanpa henti. Aretha beranjak ingin membukanya, takutnya ada sesuatu yang penting ingin di sampaikan, namun Nicho menahannya. Nicho meminta Aretha duduk saja, biarkan ia sendiri yang membuka pintu.

"Siapa yang sudah mengganggu kesenanganku sepagi ini?" Batin Nicho menggerutu memegang knop pintu untuk membukanya. Ia tercengang seketika melihat Ronald berdiri tegak di hadapannya. "Untuk apa kamu datang pagi-pagi ke apartemenku?" Ketusnya.

Ronald tidak menjawab. Matanya tertuju ke arah pintu yang terbuka lebar seperti mencari sesuatu. Segera saja pintu itu di tutup oleh Nicho saat dia ingin melangkah masuk.

"Etiskah kita ngobrol diluar seperti ini? Kenapa kamu tidak mempersilahkan saya masuk nich, kita ini kan teman lama, apa kamu sudah lupa?" Tanya Ronald dengan nada yang datar.

"Iya, kita memang teman lama, tapi itu dulu ron, dulu sekali, dan sekarang sudah berbeda" Jelas Nicho dengan nada yang sama.

"Kenapa? Apa karena Aretha, iya?" Mereka sama-sama terdiam, namun sesaat kemudian Ronald berjalan mengelilingi Nicho, mengamati setiap tubuhnya. "Hanya karena wanita biasa seperti dia kamu sampai melupakan persahabatan kita nich" Ia tersenyum sinis bahkan tertawa mengejek.

"SAYA BILANG STOP..." Nicho tampak murka begitu mendengar perkataan itu. Ia paling tidak suka ada yang menghina Aretha.

Suara bentakan Nicho ternyata memancing kedatangan Aretha. Aretha cukup kaget melihat ketegangan diantara mereka, terlebih lagi dengan Ronald. Kenapa ada Ronald disini? Itu yang menjadi pertanyaan besar baginya. Apalagi disaat yang bersamaan Ronald terus memandangi seluruh tubuhnya, baik dari rambut sampai ke ujung kaki seakan-akan harimau yang lagi mengamati mangsanya. Aretha menjadi tidak nyaman dan menatapnya balik dengan sorot mata yang penuh kebencian.

"Ternyata kamu ada disini, pantas saja hati saya tergerak ingin kemari" Ucap Ronald tak lepas dari Aretha.

"Tolong kamu pergi dari apartemen saya sekarang juga" Nicho mengusir Ronald secara lembut. "Dan kamu, kamu sekarang masuk" Perintahnya pada Aretha. Meski penasaran apa maksud dan tujuan Ronald mendatangi Nicho tapi Aretha menurut, ia lekas masuk dan mencoba mendengarkan apa kira-kira yang akan mereka bahas dari balik pintu kamar, tapi tetap saja sulit untuk mendengar karena nada bicara mereka tidak terlalu kuat, ditambah pula mereka agak menjauh dari pintu masuk.

"Tolong dengarkan saya dulu nich" Ronald mencegah Nicho yang hendak masuk.

"Sepertinya sudah tidak ada lagi yang harus saya dengar" Nicho tetap pada pendiriannya ingin masuk.

"Tapi ini tentang your mom"

Seketika Nicho menoleh dan membalikkan badan. "What's wrong with my mom, what's going on?"

"Your mom needs you nich, she's lying weak in the Hospital, she's sick"

"Sakit?" Nicho seakan tak percaya. "Sakit apa? Selama ini saya tidak pernah mendengar kabar tentang penyakitnya"

"Intinya kamu harus pulang ke Kanada sekarang juga, jangan sampai kamu menyesal nich" Dengan sebisa mungkin Ronald meyakinkannya.

"Apa? Pulang ke Kanada?" Nicho dibikin bingung olehnya.

"Ya, itu kalau kamu masih sayang dengan beliau, permisi" Ronald lalu pamit pergi, namun seutas seringaian dibibirnya di pergoki Nicho. Jelas Nicho tak bisa mempercayainya begitu saja setelah apa yang ia lihat barusan.

Merajut Cinta Diantara Dosa ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang