part 29. a few years later

1.7K 56 11
                                    

Sepulang kantor, Aretha tampak gelisah di depan lobby. Mengharapkan ajakan Yoshi tadi batal, namun lagi-lagi Yoshi sudah berdiri di belakangnya sehingga ia tersentak kaget. Ia tak menyangka kalau Yoshi ternyata sejak tadi menunggu. Suasana makin terasa canggung tanpa ada sepatah katapun yang terlontar. Melihat Yoshi berjalan kearah mobil ia melepaskan nafas lega. Pikirnya Yoshi akan pulang ke rumah dan melupakan perihal ajakannya, namun ternyata Yoshi memanggilnya dan memintanya masuk ke mobil.

Jantung Aretha semakin tidak karuan berada didalam mobil, bingung alasan apa yang tepat untuk menepis seandainya Yoshi menanyakan foto vulgar yang tak sengaja dikirimnya.

Seandainya berkata jujur, otomatis rasa malu yang akan dialaminya kian menguat. Mau ditaruh dimana mukanya nanti. Kemungkinan juga ia akan dipecat dari perusahaan karena sudah lancang, yang seakan-akan menunjukkan sisi negatif yang ada pada dirinya. Apalagi posisinya sebagai sekretaris, yang tentu harus memiliki sifat yang patut dicontoh untuk para karyawan. Ia terus melamun mengikuti Yoshi ke dalam cafe.

"Kamu mau minum apa?" Tanya Yoshi sambil menarik kursi untuknya, namun Aretha masih saja bengong, Aretha masih berpikir kalau mereka masih berada dimobil. "Aretha"

"Oh iya Pak" Aretha tersadar dengan mata celingukan keseluruh ruangan, memastikan keberadaan mereka saat ini.

"Kamu mau minum apa?" Yoshi kembali bertanya.

"Mmm apa saja boleh terserah bapak" Aretha tersenyum mencoba untuk terlihat rileks sambil duduk tepat berhadapan dengan Yoshi, ternyata berhasil.

"Jangan terlalu formal, ini bukan di kantor, jadi kamu bisa panggil aku dengan sebutan Yoshi atau mas"

"Oh iya" Meskipun begitu tapi Aretha masih canggung untuk menyebut nama atau mas.

Untuk membuat suasana supaya tidak terlalu garing, Yoshi memanggil salah satu waiters dan memesan dua juce jeruk sesuai kesukaannya serta beberapa makanan ringan. Setelah kejadian itu berlangsung, mereka jadi makin akrab bahkan terbawa sampai di luar lingkup kantor. Sering kali Aretha diundang ke rumah untuk bertemu dengan keluarganya. Dia pun sangat perhatian hingga sering mengirimkan pesan singkat sebagai cara menunjukkannya. Tapi perasaan Aretha tetap tercurah pada satu nama, dan dia adalah Nicholas Kevin. Nama itu masih terlukis indah didalam hatinya hingga kini.


******
Kian lama waktu kian bergulir. Hidup Aretha terasa hampa semenjak kepergian Nicho, tapi ia mencoba tegar walau hati terasa rapuh. Disamping hidupnya yang hampa, ada Yoshi yang memberikan perlakuan baik terhadapnya. Perlakuan itu bukan seperti perlakuan seorang pimpinan terhadap bawahannya. Lebih mirip perhatian antar seorang pria terhadap wanita yang disukai. Ada-ada saja cara Yoshi agar bisa berada di dekatnya. Entah itu memberikan pekerjaan tambahan, pekerjaan dadakan, bahkan terkadang dia meminta Aretha untuk standby di dalam ruangannya dengan alasan badan kurang fit, padahal jelas-jelas dia terlihat segar bugar dan baik-baik saja. Aretha tau itu hanya alasan saja, tapi ia tak bisa menolak mengingat begitu banyak kebaikan yang dilakukan Yoshi untuknya. Terlebih lagi saat ia terpuruk dan menangis setiap kali memandang foto Nicho.

"Tok,,, tok,,, tok,,," Pintu ruangan mereka diketuk.

"Masuk" Yoshi menjawab dengan malas-malasan karena ketukan pintu itu dianggap mengganggu kegiatannya yang sejak tadi memperhatikan kesibukan Aretha dalam menginput data. Sangking fokusnya Aretha, dia tidak terpengaruh sama sekali dengan kehadiran Sisca. "Kalau tidak ada hal yang urgen sebaiknya tidak perlu menemui saya, karena saya sedang sibuk" Tegasnya, yang memancing Aretha untuk menoleh dan menghentikan sejenak pekerjaannya. "Paham kan maksud saya?"

"Tapi ini sangat penting pak" Sisca menyodorkan sebuah proposal sebagai alasan.

Yoshi ingin tertawa membaca proposal yang berupa permintaan sumbangan untuk masjid itu. "Ini apa Sisca?" Ejeknya seakan-akan tidak tau supaya Sisca bisa berpikir bahwa hal sepele seperti itu tidak perlu laporan kepadanya.

Merajut Cinta Diantara Dosa ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang