part 31. antara benci dan rindu

1.4K 55 5
                                    

Setelah Chan pergi, Nicho masuk dan menyapu pandangan ke seluruh ruangan, dimana ia pernah menghabiskan waktu bersama Aretha. Ia tak habis pikir, kenapa Aretha meninggalkan apartemen tanpa memberitahunya, bahkan surat peninggalannya sewaktu pamit pulang ke Kanada masih tersimpan rapi didalam laci. Di pandanginya lagi surat itu yang ternyata ada secercah tulisan dibaliknya.

"Aku akan selalu menunggu sampai kamu kembali nich, tapi kenapa sampai saat ini tidak ada kabar berita tentang kamu? kamu dimana? aku sangat merindukanmu..."

Ia termangu membacanya lalu merentangkan tubuh diatas tempat tidur. Matanya terpejam mendekap surat itu, yang artinya dia juga sangat merindukan Aretha. "Aku tidak percaya kalau kamu sudah menikah, aku yakin kamu pasti menungguku sampai kapanpun ar..."

Nicho semakin gelisah mengingat Chan mengatakan kalau Aretha sudah memiliki suami. Apa benar Aretha sudah melupakan dirinya dan memilih pria lain? Ya ampun, kenapa jadi begini? Seandainya itu benar, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak pernah menginginkan hal ini. Yang aku inginkan Aretha menjadi milikku selamanya...!

Sambil mendengus kesal ia melempar pistol yang di pegangnya ke tembok bertepatan dengan bunyinya ponsel. "Siapa lagi yang berani-beraninya menggangguku...?"

Ia tetap menerima telepon yang entah dari siapa di karenakan nomor yang meneleponnya tidak dikenal. "Hallo ini siapa?" Ketusnya.

Tak berapa lama ada notes whatsapp yang masuk. Berhubung sambungan telepon itu diputus begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya, ia langsung membuka kiriman video yang ternyata dikirim dari Chan, tapi ia takut ingin memutarnya. Takut jika kebenaran tentang Aretha itu nyata sehingga ia cuma membulak-balikkan ponsel sambil berdoa, semoga informasi yang diberikan Chan itu salah.

Karena penasaran, akhirnya video itu diputar juga. Tampaklah didalam video memperlihatkan Aretha dan seorang pria di sampingnya sedang mengikat janji didalam gereja. Seketika Nicho menjadi lemas. Hatinya bagaikan tersayat sembilu. Rasanya perih, bahkan lebih perih dari sayatan pisau yang paling tajam sekalipun. Nafasnya seakan terhenti sambil menghempaskan pantatnya disisi ranjang.

"Apa ini artinya kamu lebih memilih pria lain dibandingkan aku ar? Apa selama ini kamu tidak mempercayaiku?" Ia bergumam, matanya berkilat antara menaruh kebencian dan rindu lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangan setelah HP itu dibanting diatas ranjang.

Ini sungguh-sungguh menyakitkan. Ia tidak tahu apakah sanggup atau tidak menemui Aretha nanti. Ketika melihat tailored jacket tergantung didekat lemari, ia segera memakainya dan meraih kunci mobil.

Kendaraannya yang melaju kencang tiba-tiba berbelok kearah cafe yang sering digunakan para pengusaha untuk meeting. Langsung saja ia memarkirkan mobilnya di sebelah seseorang yang sedang sibuk menggunakan telepon. Namun yang mengejutkan, orang tersebut sama persis dengan orang yang pernah dilihatnya di video pernikahan Aretha. Setelah dilihat dari jarak yang cukup dekat, tidak salah lagi, dia adalah Yoshi, pasangan Aretha mengikat janji sesuai yang sudah dijelaskan Chan.

Tak ingin berlama-lama mencari ide, Nicho membawa plastik yang berisi pakaian ke dalam cafe tersebut dengan mata tetap mengawasi Yoshi. Mereka sempat bertatapan sejenak sebelum akhirnya sama-sama masuk dan mencari tempat duduk masing-masing. Wajah sumringah Yoshi yang lagi bersua dengan beberapa rekan kerjanya itu membuat Nicho gerah. Tangannya mengepal pelan namun tetap terlihat santai mengamati para pria yang hanya berselang beberapa meja itu.

Untuk menetralkan perasaannya yang lagi panas, Nicho mendekati sekat waiters dan meminta segelas minuman apa saja yang penting cepat. Begitu si waiters memberikan minuman, ia langsung meneguknya sampai habis dan menyandarkan pinggangnya disana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Merajut Cinta Diantara Dosa ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang