part 47. awards

1.4K 50 6
                                    

Veny hanya diam saja saat Yoshi mempertanyakan keberadaannya, tapi setelah mendapati Kiera memanggil-manggil Veny dengan sebutan mama, barulah ia ingat 100 persen bahwa saat ini ia tengah berada di rumah Veny. Sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing, Yoshi mengucapkan permintaan maaf untuk kesekian kalinya, tapi lagi-lagi hanya dengusan kesal dan ekpresi kebencian yang ia dapatkan dari wanita itu.

"Kalau begitu Ibu permisi dulu ya mau ke warung" Pamit tetangganya yang dijawab dengan anggukan kecil oleh Veny.

"Apa aku sudah tidak punya kesempatan lagi?" Yoshi ingin meraih tangan Veny yang agak terulur, namun dengan cepat Veny menariknya.

"Terlalu sakit bagiku mas" Lirih Veny meremas-remas jemarinya sendiri.

"Aku tau itu sakit, maka dari itu tolong izinkan aku untuk menebusnya, apa kau rela aku mati di tangan Nicho?" Yoshi bangun dari pembaringan dan duduk menatap kedua mata Veny yang tampak memerah karena ingin menangis.

"Ooo jadi ini semua karena Nicho, terus kalau bukan karena ancaman atau paksaan dari Nicho kamu tidak akan meminta maaf, benar kan?"

"Mama..." Begitu lembut suara Kiera memanggilnya sembari mendekat sehingga Veny menurunkan emosinya terhadap Yoshi. Untuk memberikan kenyamanan bagi Kiera, ia mendekap erat tubuh mungil anaknya dan memberi isyarat agar Yoshi segera pergi, namun Yoshi menggeleng pelan menolaknya.

"Aku datang kemari bukan karena ancaman Nicho, tapi aku memang ingin menebus semua kesalahanku, aku ingin kita hidup bahagia bersama Kiera" Tatap Yoshi pada Kiera yang ternyata sedang menatapnya juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku datang kemari bukan karena ancaman Nicho, tapi aku memang ingin menebus semua kesalahanku, aku ingin kita hidup bahagia bersama Kiera" Tatap Yoshi pada Kiera yang ternyata sedang menatapnya juga. "Kiera sama papa sini" Tangannya meminta Kiera namun Kiera sendiri malah bingung. "Please...sampai kapan kamu harus menutupi kalau aku ini papanya? Dia juga butuh kasih sayang dari seorang Ayah, kau jangan egois, kau juga harus memikirkan kebahagiaan Kiera" Mohonnya pada Veny.

Veny termenung setelah mendengar perkataan Yoshi yang cukup panjang. Mungkin inilah saatnya ia mengubur kisah lama dan membuka kisah baru yang dimulai dari awal, seperti layaknya seorang pria dan wanita yang menjalin kasih. Ia harus melupakan segenap permasalahannya dengan Aretha kakaknya demi Kiera sang buah hati.

"Kita akan menemui Aretha dan Nicho untuk meminta maaf" Ucap Yoshi lagi sembari mengusap ubun-ubun Kiera. "Dan aku yakin Kiera juga pasti senang bisa bertemu dengan Mark" Ia tersenyum lebar kala Kiera memberikan senyuman yang sangat tulus.

"Mark?" Veny keheranan. "Siapa dia?"

"Dia anaknya Aretha"

Veny kembali termenung, mengingat semua kenangan yang pernah ia lalui bersama Aretha di masa kecil. Aretha merupakan kakak yang penyayang, memiliki sifat yang lembut, selalu memikirkan adiknya dibanding dirinya sendiri. Bahkan kerap kali Aretha beracting menangis didepan Ayah dan Ibunya supaya membelikannya boneka. Aretha rela melakukan apapun demi dirinya. Saat kedua orangtuanya meninggal pun Aretha terus berusaha mencari uang untuk membiayai sekolahnya hingga kuliah. Tapi sayang, disaat Aretha menemukan kebahagiaan bersama Yoshi, justru ia yang merebut kebahagiaan itu.

Merajut Cinta Diantara Dosa ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang