Untuk menetralisirkan pikiran dari permasalahan masalalu, Nicho dan Aretha pergi berlibur bersama keluarga ke Villa. Namun itu bukanlah tujuan utama mereka, karena tujuan utamanya Nicho ingin memadu cinta dengan istri tercinta. Ia merindukan sosok anak kecil yang pastinya dari buah cinta mereka nanti guna melengkapi kebahagiaan hidupnya. Apalagi Qiana dan Cholas juga sudah tidak sabar sekali ingin menimang cucu dari Nicho sebagai anak semata wayang. Mendengar keinginan itu Nicho tampak semangat dan gencar demi membahagiakan mereka.
"Waw...jadi ini villa milikmu?" Takjub Aretha mengedarkan pandangan ke sekeliling villa yang tampak indah dengan pemandangan yang masih asri. Udaranya pun sangat segar, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota yang membuatnya tak berhenti mengagumi suasana tempat itu. Tanpa sadar tubuhnya pun berputar-putar di iringi dengan senyuman menawan dari sudut bibir Nicho.
"Do you like here?" Tanya Nicho mengangkat kedua tangan ke udara sambil mengecilkan mata, menunjukkan tempat yang belum pernah dikunjungi Aretha itu.
"Tentu saja aku suka sayang" Dengan manja Aretha berlari ke pelukan Nicho.
"Benarkah?" Goda Nicho menunjuk bibirnya sebagai tanda minta cium.
Langsung saja Aretha berjinjit dan menundukkan kepala Nicho, lalu mencium bibirnya tanpa jeda yang membuat Nicho kewalahan dan menyerangnya balik. Nicho menganggap itu adalah sebuah tantangan, dimana ia harus menaklukkan Aretha dengan cara menggelitik daun telinga wanita itu menggunakan lidah. Mereka tak menyadari bahwa kegiatan mereka tengah di intip oleh Cholas. Untungnya itu tak berlangsung lama. Qiana yang mengetahuinya segera menarik Cholas ke kamar dengan sedikit paksaan.
"Jangan ganggu mereka apa kau tidak mengerti" Qiana memperingatkan Cholas yang agak kecewa karena tidak bisa melihat kegiatan anak dan menantunya lebih jauh.
"Aku tidak mengganggu mereka, aku hanya memastikan Nicho akan memberikan kita cucu atau tidak" Cholas tetap saja berkelit membela diri.
"Itu sama saja, biarkan mereka..."
"Tapi aku penasaran seperti apa gaya percintaan mereka" Cholas langsung memotong kalimat Qiana yang belum selesai.
"Sekali tidak tetap tidak" Qiana kembali menegaskan, dan kali ini lebih keras dari sebelumnya. "Atau mau aku ceritakan pada Nicho bahwa daddynya mengawasi percintaan..."
"Jangan jangan" Ancaman itu membuat Cholas takut dan menghentikan langkahnya yang ingin kembali mengawasi mereka.
Sementara itu diatas rerumputan hijau di taman belakang dekat kolam pribadi, Nicho memandangi setiap jengkal wajah Aretha yang berada di pangkuannya dan mengendus-endus aroma tubuh sang wanita. Berbagai macam pujian pun di lontarkan, namun tiba-tiba HP Nicho dari balik saku celana jeans berbunyi dan bergetar. Aretha meminta Nicho menerima telepon tersebut siapa tau ada sesuatu yang penting.
"Natalia" Gumam Nicho dalam hati melihat panggilan di layar HP.
"Dari siapa?"
Karena penasaran Nicho tidak menjawab, Aretha mengambil HP itu. "Natalia? Siapa Natalia?" Kepo Aretha menunjukkan hpnya.
"Itu cuma agen model bukan siapa-siapa" Nicho menenangkan Aretha yang dibuai rasa cemburu.
"Model?" Aretha beranjak bangkit. Ia semakin dibikin penasaran dengan nama tersebut.
"Sudah jangan cemberut begitu, dia cuma seorang agen model kok"
"Iya tapi apa hubungannya sama kamu?"
"Aku sudah mengambil pekerjaan sebagai model iklan, kapan-kapan aku akan perkenalkan dia padamu, oke" Nicho mengusap puncak kepala Aretha dengan sayang untuk menenangkannya dan minta izin menghubungi balik Natalia. Setelah mendapat izin dari Aretha, Nicho meneleponnya. "Hallo Natalia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Merajut Cinta Diantara Dosa ( Tamat )
Romance⚠ Warning 🔞 Anak kecil diharap minggir ya karena cerita ini mengandung banyak adegan dewasa, tapi budayakan follow dulu sebelum baca, dan dilarang plagiat oke...jangan lupa tinggalkan jejak dengan mengetik tanda ⭐ dan juga komentnya ya guys, bagi s...