Sepulang dari kerja, Veny sangat murka ketika mendapati Yoshi dengan santai tidur diatas tempat tidurnya.
Sial, darimana dia bisa membuka pintu sedangkan kuncinya dibawa. Lantaran pria itu tidak mau bangun juga, Veny akhirnya membangunkannya dengan kasar yaitu memukul-mukul dada Yoshi. Dan apa yang terjadi? Dada Yoshi terasa sesak yang membuatnya sulit bernafas.
"Stoop..." Sambil terengah-engah Yoshi mengangkat tangannya ke udara sebagai tanda meminta Veny berhenti memukul dadanya.
"Apa yang kau lakukan dirumahku hah...?" Bentak Veny menghentikan pukulannya. Sementara itu Kiera merengek-rengek memegangi kaki Veny.
"Aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita" Sendu Yoshi sungguh-sungguh.
"APA...?" Veny sangat terkejut dengan tatapan ingin tertawa karena itu mustahil baginya. "Apa kau bilang, ingin memperbaiki hubungan kita yang sudah hancur atas perbuatanmu sendiri" Ia mempertegas kalimat itu lagi. Percekcokan itu semakin membuat Kiera takut dan bersembunyi dibalik pintu melihat mereka.
"Memangnya kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku? Coba kau lihat anak kita" Tatapan Yoshi kini kearah Kiera. "Dia ketakutan karena dirimu" Ia berupaya memegang pundak Veny, tapi dengan gesit dan geram wanita itu menghindar mendekati Kiera.
"Dia ketakutan itu karena dirimu bukan karena aku" Veny langsung memeluk Kiera dan menenangkannya.
"Aku serius ven" Yoshi mendekati mereka dan berjongkok mensejajarkan diri dengan Kiera.
"PERGI SEKARANG...ATAU AKU AKAN LEBIH TERIAK LAGI..." Usir Veny menunjuk pintu keluar.
Yoshi pasrah dan melangkah perlahan-lahan meninggalkan mereka. Jalannya pun tampak sempoyongan seperti hilang keseimbangan. Ia tidak tau harus kemana lagi sekarang dengan kondisinya yang semakin lemah dan batuk-batuk. Depresi mulai dirasakan di sepanjang jalan, bahkan sampai ingin mengakhiri hidup secepat mungkin, tapi beruntungnya masih ada orang yang menyelamatkan hidupnya. Yang dapat ia lakukan cuma berteriak sekuat-kuatnya yang membuat semua orang disekitarnya geger. Tapi setelah di nasehati oleh orang yang menyelamatkannya itu, perlahan-lahan hatinya terbuka dan sadar bahwa hidupnya tidak boleh disia-siakan begitu saja, apalagi masih ada Veny sebagai istri sahnya dan juga Kiera, hasil buah cinta mereka diatas luka yang dirasakan Aretha.
"Apa perlu saya antar?" Orang itu menawarkan diri. "Katakan saja alamatnya nanti saya antar sampai ke rumah"
"Tidak tidak perlu, saya harus sembuh, saya harus ke rumah sakit"
Dengan langkah lemah, Yoshi menemui Dokter yang pernah mendiagnosanya di rumah sakit. Dokter pun memberikan penjelasan perihal penyakit yang dideritanya dan memberikan saran untuk kesembuhannya. Lalu ia diberi ARV untuk rutin di minum agar dapat menekan pertumbuhan virus ini.
******
Dari lahir, kemudian menginjak usia beberapa bulan, terus usia satu tahun hingga sekarang sudah mau empat tahun, Mark Fhardiaz tumbuh menjadi anak yang tampan dan pintar. Nicho dan Aretha lah yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Tak ketinggalan Cholas dan Qiana sebagai kakeknya selalu meluangkan waktu untuk mengajaknya bermain dan belajar meski hanya di hari libur saja. Tidak ingin melewatkan setiap moment tumbuh kembang yang di capai sang anak, Nicho sengaja mengurangi jadwal syutingnya demi mengasuh Mark. Aretha ingat betul waktu Mark masih berusia beberapa bulan, Nicho yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana boxer membawa Mark dengan sebelah tangan dengan entengnya. Herannya, Mark yang hanya memakai celana pendek tidak takut sama sekali. Bayi itu bahkan tertawa dengan gemasnya ketika di ayun-ayun pelan sambil mendengarkan Nicho bersenandung ria menyanyikan lagu anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merajut Cinta Diantara Dosa ( Tamat )
Romance⚠ Warning 🔞 Anak kecil diharap minggir ya karena cerita ini mengandung banyak adegan dewasa, tapi budayakan follow dulu sebelum baca, dan dilarang plagiat oke...jangan lupa tinggalkan jejak dengan mengetik tanda ⭐ dan juga komentnya ya guys, bagi s...