twenty one

2.6K 250 50
                                    

Typo bertebaran!

🌏🌎🌍

Reza berjalan diantara gundukan tanah dengan tatapan teduh. Tak lama kemudian ia berjongkok di depan makam ibunya, Tiara. Di nisannya tertulis nama ibunya yang selalu membuat Reza sedih.

Reza mulai membersihkan makam Tiara. Reza menaruh bunga yang ia bawa tadi ke atas makam Tiara.

"Bun, Reza dateng lagi...," lirih Reza sambil tersenyum tipis.

"Hari ini harusnya kita berempat ngerayain ulang tahunnya Bunda yang ke... ke berapa ya? Reza lupa bun hahaha."

"Reza minta maaf kalo Reza jadi tambah cengeng padahal Bunda dulu bilang kalo Reza gak boleh cengeng."

"Bunda inget gak? Dulu setiap hari minggu kita jalan-jalan sama papa sama Kezia juga, makan permen kapas bareng-bareng, piknik bareng, bercanda bareng? Reza kangen kita kumpul kaya dulu Bun, ketawa lepas tanpa beban apalagi pas Bunda ulang tahun pasti papa, zia sama Reza bikin kejutan sampe Bunda nangis haha."

Reza menghirup udara disekitarnya dalam-dalam "Tapi sekarang senyuman papa udah hilang bareng bunda..."

"Reza harap Bunda dateng ke mimpi Papa. Bilang kalo bukan Reza pelakunya atau bilang jangan marah sama Reza lagi. Reza pengen lihat senyuman papa lagi yang tulus buat Reza. Sekali aja deh gapapa."

Kedua mata Reza sudah berkaca-kaca. Tetapi Reza langsung mengedipkan matanya berkali-kali agar ia tidak menangis.

Reza menghela nafasnya kasar. "Reza ijin disini bentar ya, Bun. Kata Papa Reza gak boleh pulang dulu," ucap Reza yang masih teringat dengan perintah Dirga.

Sekarang Reza sudah terduduk sambil tersenyum miris. "Kalo aja waktu itu Reza nyamperin Bunda lebih cepet pasti Bunda baik-baik aja sampe sekarang. Maafin Reza ya Bun gak bisa jagain Bunda. Padahal Bunda selalu jagain Reza," sesal Reza.

Reza menghela nafasnya. Pandangannya ke langit yang sudah mulai senja. Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Reza berfikir apakah ia akan disini sampai malam nanti?

'Ting'

Handphone Reza berbunyi singkat. Reza langsung membukanya. Pesan dari Kezia bukan dari Bi Ana.

Adinda Kezia

Adinda Kezia
Abang pulang sekarang yuk!
Paman Yusuf udah pulang

Me
Beneran?

Adinda Kezia
Bener lah
Ini juga udah mau malem loh
CEPET PULANG!!

Me
Iyaaaaa

Reza memasukkan handphonenya ke saku celananya. Reza mengadahkan tangannya dan berdoa untuk Tiara. Setelah selesai mendoakan Tiara, Reza pun berdiri dan menatap sebentar ke arah makam Tiara.

"Reza pamit ya, Bun. Minggu depan Reza pasti kesini lagi." Reza pun berjalan keluar dari area pemakaman dengan sesekali menghela nafas.

Saat sudah di parkiran ia pun melajukan motornya menuju ke Rumah karena hari sudah mulai gelap. Bahkan sudah mulai gerimis.

REZANGGA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang