Pagi hari sudah tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya. Saat ini pukul enam pagi lebih lima belas menit dan Reza sudah di sekolah. Suasana sekolah masih terasa sepi.
Reza berjalan di koridor sekolah dengan pakaian berantakan, tidak memakai dasi, tidak memakai sabuk, tidak memakai sepatu, dan jangan lupakan wajah pucatnya. Bahkan rambutnya juga berantakan.
'Bruk'
Tiba-tiba seorang perempuan menubruk tubuhnya dari belakang membuatnya hampir jatuh ke lantai. Untungnya, Reza masih bisa mengendalikan tubuhnya agar tidak jatuh. Ia langsung menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang menabraknya.
"Eh.. maaf" ucap perempuan itu sambil menunduk.
Reza mengangguk pelan. "Iya gapapa. Lain kali hati-hati. Untung tadi gak jatoh bareng," ucap Reza dengan terkekeh membuat perempuan itu mendongak.
"Hehe iya maaf deh," balas perempuan itu.
Reza memperhatikan perempuan itu. "By the way seragam lo beda... lo murid pindahan?" Tanya Reza.
Perempuan itu langsung menggeleng. "Bukan! Gue murid pertukaran pelajar tahun ini," jawab perempuan itu.
Reza mengangguk. "Ohh yang antar sekolah itu kan?"
"Bener banget!" Balas perempuan itu. "Em... boleh kasih tau dimana ruangannya?" Tanya perempuan itu.
Reza mengangguk "Biasanya di sebelah ruang UKS, sebelah kanan lebih tepatnya," jawab Reza.
"Mau gue anter... Sabrina?" Tawar Reza sambil memperhatikan name tag Perempuan itu yang diketahui bernama Sabrina.
"Kok lo tau nama..." Sabrina menunduk memperhatikan seragamnya. "Oh iya hehe ada name tag. Boleh kalo gak keberatan," terima Sabrina.
"Yaudah ayo!" Ajak Reza.
"By the way salken ya," ucap Sabrina. "Udah tau nama gue kan? Hehe," tambahnya.
Reza tersenyum tipis. "Salken juga Sabrina. Gue Reza," balas Reza.
Mereka berdua pun berjalan bersama menyusuri koridor. Sabrina melirik Reza yang tubuhnya lebih tinggi darinya. Sabrina memperhatikan dari atas hingga bawah.
Alis Sabrina mengerut. "Kenapa pake sendal? Kaki lo gak lecet tuh," tanya Sabrina yang salah fokus.
"Oh ini... sepatu gue ketinggalan dirumah temen jadinya berangkat pake sendal," jawab Reza sambil melempar cengirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZANGGA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Tertawa lepas tanpa beban dan tersenyum lebar tanpa ada luka yang terpendam. Gue cuma mau itu." Orang-orang bilang kehidupannya enak dan bahagia. Tampan, berprestasi, anak dari keluarga yang berkecukupan, disukai oleh para murid, disayang oleh para...