twenty eight

2.4K 216 32
                                    

Typo bertebaran!

🌏🌎🌍


Reza membuka matanya perlahan dan melihat ke arah sekitar. Pandangannya berhenti saat melihat Sabrina yang tertidur di sampingnya.

Reza menepuk pelan pundak Sabrina. "Bri, bangun udah mau sore nih."

Sabrina yang merasa terganggu langsung membuka matanya. Sabrina mengucek pelan salah satu tangannya dan meregangkan otot-otot tangannya.

"Laper gak?" Tanya Reza membuat Sabrina yang masih mengumpulkan nyawanya menoleh ke arahnya.

"Halah bilang aja lo yang laper," ucap Sabrina membuat Reza melempar cengirannya.

"Gimana keadaan lo? Masih pusing?" Tanya Sabrina.

"Udah lumayan, berkat pundak lo yang keras nih."

"Iya tau pundak gue keras!"

Reza tertawa karena mendengar ucapan Sabrina dan melihat raut wajah Sabrina yang sepertinya kesal.

"Bercanda neng, jangan ngambek."

"Lo laper kan? Gue juga laper. Makan di Rumah gue aja ayo!" Ajak Sabrina dengan bersemangat.

Reza menggelengkan kepalanya tidak mau. "Gak mau gue, kasian tante aurel harus masak terus cuci piring. Kan jadinya ngerepotin."

"Kalo gue yang masak sama cuci piring lo gak kasianin?"

"Kalo lo mah kaga."

"Sialan." Reza tertawa mendengar kalimat yang diucapkan Sabrina.

"Bercanda, mending makan di warung deket rumah lo aja," ucap Reza.

"NANGGUNG BANGET ANJIR! KENAPA GAK SEKALIAN KE RUMAH GUA?!!" Teriak Sabrina yang geram dengan Reza.

"Gak usah teriak juga buset, telinga gue sakit nihh," balas Reza yang menutup kedua telinganya.

"Ya lo ngeselin!" Ucap Sabrina.

"Jadinya gimana nih?" Tanya Reza.

"Kita makan di rumah gue. Yang masak kita dan yang cuci piring juga kita," ucap Sabrina.

"Ribet, mending beli sekalian," balas Reza.

Sabrina tampak memikirkan perkataan Reza. Setelah lama berfikir akhirnya ia mengangguk setuju. "Yaudah ayo!" Ucap Sabrina membuat Reza tersenyum senang.

"Beli apaan?" Tanya Reza.

"Seblak aja ya hehe. Lagi pengen," ucap Sabrina dibalas anggukan Reza.

Mereka berdua pun berdiri dan menggendong tas mereka. Mereka berdua berjalan beriringan menuju ke arah parkiran.

Setelah mereka sampai di parkiran, Reza menyodorkan helm untuk Sabrina. "Nih pake, apa mau gue yang pakein?"

"Pakein sekalian dong hahaha bercanda. Gue masih punya tangan jadi gue pake sendiri aja," ucap Sabrina lalu mengambil helm itu dari tangan Reza.

Mereka berdua naik ke motor Reza. Reza melihat ke arah Sabrina dari kaca spionnya.

"Pegangan yang kenceng, Na," ujar Reza yang masih memandangi Sabrina.

Sabrina memukul helm Reza dengan cukup kuat. "Modus ya lo?" Tanyanya.

Reza mendengus. "Gue gak modus! Gue cuma nyuruh lo pegangan. Tapi ya terserah lo aja jangan salahin gue ntar," kata Reza.

"Hmm iya bawel bener lo. Udah cepet jalan!" Ucap Sabrina.

Reza mulai melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Sabrina reflek memeluk Reza dengan kencang dan memejamkan matanya erat-erat. Reza tersenyum tipis sambil melirik Sabrina dari kaca spion.

REZANGGA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang