seventeen

2.7K 230 68
                                    

Typo bertebaran!

🌏🌎🌍

"Ada yang patah tapi bukan kayu."

🌏🌎🌍

"Dengerin gue dulu! Ren... gue suka sama lo
Udah lama sih tapi gue gengsi aja ngomong sama lo. Walaupun lo itu ngeselin, gak ada softnya, suka teriak gak jelas, banyak tingkah tapi gue suka sama sifat lo. Jadi... lo mau gak jadi pacar gue?" Ungkap Ceano sembari mengeluarkan kalung dengan bandul bunga mawar.

Ucapan Ceano sukses membuat suasana diruangan itu sepi dan tegang. Reza yang tadinya tertawa pun ikut terdiam sekaligus terkejut.

'Ternyata firasat gue gak salah' batin Reza.

Reza menoleh ke arah Kenzo dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Kenzo yang ditatap hanya membalas dengan mengedikan bahunya tidak tau. Reza melihat Rena yang sepertinya masih berfikir.

'Rena bakal nolak atau nerima ya?' batin Reza.

"Gue pikirin dulu ya, No," ucap Rena.

Ceano tersenyum lalu mengangguk paham. Ceano memasukkan kembali kalungnya ke kantong kemejanya. Entah mengapa disituasi seperti ini malah Reza yang resah.

"Sorry udah bikin canggung," ujar Ceano setelah menyadari suasana di ruangan itu menjadi canggung.

"Gak usah minta maaf itu juga kali. Kayak bukan Azerga Oceano aja. Kuylah ramein lagi!" Ucap Kenzo berusaha mencairkan suasana.

Tiba-tiba Ella datang dengan nampan berisi minuman dan berbagai cemilan. Ella langsung menaruhnya di atas meja.

"Maaf ya, tante cuma ada ini," ujar Ella membuat mereka yang ada disitu menoleh ke arahnya.

"Iya tan gapapa kok," balas Ceano dengan sopan.

"Ayo dimakan sama diminum! Kalo kurang bilang Mama ya, Na," ucap Ella sembari mengusap kepala Rena.

Rena mengangguk patuh. Ella memilih pergi ke ruang keluarga bermain handphone. Mereka berempat pun memakan cemilannya sembari mengobrol ringan. Tapi ada yang berbeda kali ini.

Jika biasanya Reza akan tertawa receh karena suatu hal. Sekarang hanya tersenyum tipis. Meski ketiga temannya tertawa, Reza tidak. Rasanya semuanya tidak lucu untuk Reza saat ini.

'Kalo Rena nolak Ceano... gue harus gimana? Masa iya gue seneng-seneng diatas kesedihan temen gue sendiri. Tapi kalo Rena nerima Ceano gimana yaa...' batin Reza.

Reza bisa saja menyatakan cinta kepada Rena untuk saat ini. Tapi itu akan terlihat jahat. Reza juga takut jika perlakuannya akan membuat hubungan pertemanannya rusak.

🌏🌍🌎

Hari sudah menunjukkan pukul dua pagi. Reza, Ceano, dan Kenzo memilih untuk pulang. Pagi nanti mereka juga harus berangkat ke sekolah mengingat hari ini bukanlah hari libur.

Sekarang mereka berempat sudah ada di depan rumah Rena. Rena berdiri di ambang pintu sambil memandang Ceano yang menunggu Kenzo membenarkan tali sepatunya.

"No," panggil Rena membuat ketiga temannya menoleh ke arahnya. Padahal yang dipanggil hanya Ceano.

"Iya kenapa?" Tanya Ceano.

REZANGGA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang