twenty six

2.5K 228 40
                                    

Typo bertebaran!

🌏🌎🌍

Reza mengendarai motornya ke arah rumah Devan. Reza tidak berniat untuk datang menemui Darien. Lagipula Darien sangat tidak penting untuknya.

Dengan keadaannya yang basah kuyup, Reza mengetuk pintu rumah Devan. Tak lama kemudian seorang perempuan membukakan pintu. Perempuan ituh terkejut melihat Reza yang basah kuyup dengan seragam sekolahnya.

"Reza kamu kenapa malah hujan-hujanan?!" Tanya perempuan itu dengan perasaan khawatir.

"Om Devan ada nggak, Tan?" Bukannya menjawab namun Reza malah balik bertanya.

Perempuan itu Karin, istri Devan alias ibu Retha. Karin menggelengkan kepalanya heran sambil melihat Reza.

Tiba-tiba Devan datang dari arah belakang. Devan pun ikut terkejut melihat Reza datang dengan keadaan basah.

"Reza kenapa kamu basah seperti ini? Ayo masuk dulu ganti baju!" Ucap Devan lalu menarik Reza untuk masuk namun kaki Reza menahan tubuhnya.

Karin menepuk pundak Reza dan melempar senyuman hangatnya. "Reza mandi sama ganti baju dulu ya? Habis itu baru ngomong sama Om Devan."

"Reza cuma mau ngomong sebentar sama Om Devan habis itu pulang," ucap Reza.

"Ganti baju atau jangan ngajak bicara om," balas Devan lalu masuk ke dalam.

"Tan..." lirih Reza dan menatap Karin.

"Turuti saja, lagipula nanti kamu malah tambah sakit. Tenang ada baju dari sepupu Retha yang pernah menginap disini," ucap Karin.

Reza pun mengangguk pasrah dan mengikuti Karin masuk ke dalam rumah. Di dalam ia bisa melihat Retha yang sedang rebahan di sofa dengan salah satu kakinya diatas kepala sofa.

Karin langsung menepuk kaki Retha membuat Retha menoleh ke arah Karin. Betapa terkejutnya ia melihat keberadaan Reza. Retha pun langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan melempar cengiran ke arah Reza.

"Perempuan kok gitu," ucap Karin lalu berjalan lagi diikuti Reza.

"Mau kemana, Mah?" Tanya Retha.

"Ke kamar tamu!" Jawab Karin yang sudah menjauh dari Retha.

Setelah sampai di kamar Karin pun mempersilahkan Reza untuk masuk. Reza berterima kasih dan menutup pintu kamar itu.

Reza langsung mandi walaupun dingin dan mengganti pakaiannya menggunakan baju yang ada di lemari. Reza menggantung seragamnya di gantungan handuk agar kering dan bisa ia bawa kerumah untuk dicuci.

Setelah menyisir rambutnya ia keluar dari kamar dan menghampiri keluarga Retha yang sudah berkumpul di ruang tamu.

"Jadi apa yang kamu ingin bicarakan, Reza?" Tanya Devan sambil menyeruput kopi hangatnya.

Reza menarik nafas panjang lalu menunduk. "Reza gak mau kemoterapi, Om."

Ucapan Reza sukses membuat keluarga itu terdiam. Devan babkan hampir tersedak. Karin dan Retha memang sudah mengetahui tentang penyakit yang di derita Reza karena Devan sudah menceritakannya.

Karin mengusap punggung Reza dengan lembut. "Kenapa gak mau hm?" Tanya Karin.

"Kata papa hidupnya bakal tenang kalau Reza gak ada. Jadi buat apa Reza berjuang biar sembuh? Jadinya percuma buang-buang uang. Reza juga gak yakin papa bakal mau ngebayarin biaya pengobatan Reza," ucap Reza dengan senyum tipisnya.

Karin langsung memeluk Reza dari samping berusaha membuat anak itu kuat. Karin bahkan tidak menyangka jika Dirga bisa mengucapkan kata-kata itu kepada Reza.

REZANGGA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang