chapter eight : friends, but keep it closer

1.4K 251 99
                                    

"Sekian untuk hari ini, jangan lupa minggu depan kita presentasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekian untuk hari ini, jangan lupa minggu depan kita presentasi." ucap Namjoon.

"Terimakasih Pakkkk." jawab anak-anak, lalu Namjoon keluar dari kelas. Disusul sama murid murid yang udah gak sabar pengen istirahat.

"Rinnn." panggil Lia. Karina menolehkan kepalanya.

"Sekelompok sama gue yuk." lanjutnya.

"Oke."

"Eitss, apa-apaan, gak bisa." selak Han.

"Kenapa?" Karina ngeliat Han dengan tatapan yang menurut dia biasa aja, tapi cukup ngebuat Han mundur selangkah.

"M-maksudnya, gak boleh berdua doang, harus sama gue gitu Rin..." ucap Han terbata-bata.

"Ye bilang aja lo mau join." Lia menjitak pelan kepala Han.

Han mengusap jidatnya, "Udah difitrah nih oy."

"Gak tau gue, taunya baptis." jawab Lia.

.........

"Gue juga join dong!" ucap Yangyang, Shuhua, Yeji.

"Pas 6 orang berarti." ucap Han.

"Udah mantep banget dah nih kelompok. Auto A sih guys presentasi kita." ujar Shuhua pede.

Iyalah pede, ada Karina si ranking 1 paralel dan Lia rangking 2 paralel.

"Karina!" seru Winter di depan pintu kelas.

Karina menoleh sebentar ke Winter lalu kembali menaruh perhatian ke Lia, Shuhua, Yeji, Han dan Yangyang.

"Chat gue aja kalo mau mulai kerkel." ucap Karina.

"Oke Rin, ntar bikin mc aja kali ya." kata Yeji.

Karina mengangguk, "Gue duluan kalo gitu."

"Yah...baru mau gue ajakin ngantin bareng." kata Han seperginya Karina.

"Mimpi lo ketinggian Han, pantes kaga tumbuh-tumbuh." Yangyang menepuk-nepuk pundak Han.

"Tinggishaming lo anjeng."









"Lo kenapa nempelin gue mulu deh?" tanya Karina ke Winter yang lagi ngegandeng tangan kirinya.

"Lo maunya gue nempelin Sungchan?"

"Bukannya emang nempel? Sampe beresin kabel roll aja barengan."

"Shut up. Itu gue disuruh Bu Sunny ya!" semprot Winter.

"Kok lo kesel wkwkwk." Karina tertawa geli. "It's okay Win, beresin kabel roll berdua is kind of romantic too."

"Mulut lo ntar yang gue roll."

Tawa Karina lepas saat itu juga. Membuat atensi sekitar tertuju ke Karina yang sedang tertawa dan Winter dengan muka ngambeknya.

"Hahahaha, why are you so offended?" ucap Karina di sela tawanya.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang