Serius deh, Mamanya Juyeon emang se-malaikat itu. Kadang Juyeon tuh bener bener amaze sama sang Mama. Anaknya sekarat, masih sempet sempetnya nanyain keaadaan Hyunjin. Padahal Hyunjin penyebab Juyeon terbaring di rumah sakit sekarang.
"Udah pulang anaknya,"
"Syukurlah kalau gitu."
Kan.
"Mama gak marah sama Hyunjin?"
Joobin senyum, terus ngelus kepala anaknya lembut. "Mama tentu marah, anak Mama diginiin. Tapi kamu sendiri bilang kamu pantes dapet ini, jadi Mama simpulkan kamu yang salah. Karena kalau kamu gak salah, Mama yakin Hyunjin pasti ada dikamar sebelah." ucap Joobin disertai kekehan diakhir.
"Entah apa yang kamu lakuin, Mama minta kamu tanggung jawab dan selesain baik baik ya sayang. Dan kalau kamu udah siap cerita, Mama selalu disamping kamu."
"Thank you Ma,"
"Ah Mama hampir lupa," Joobin bangun dari kursi, terus ngebuka pintu kamar. Gak lama Ningning masuk.
Juyeon berdecak, ada ajeee yang bikin dia badmood.
"Ck, ngapain sih lu."
"Hush, Juyeon. Gak boleh gitu, nak." ingat Joobin.
Ningning langsung nyesel 100% karena udah khawatirin Juyeon. Tapi ayolah gak boleh mundur, dia harus bisa deket sama Juyeon.
"Mama ngapain bawa dia sih?"
"I'm the one who asked mom for help," kata Ningning, abis itu dia ngeluarin kotak makanan. "Here, i brought you food. Kamu kan gak suka makanan RS."
"Dimakan Yeon, Ningning masak sendiri loh itu. Mama keluar dulu ya, mau ngasih tau Papa."
"Gak usah, gak bakal peduli juga."
♠♠♠
"Ms. Eunbi?"
"Ada apa Hyunjin?"
Hyunjin gak expect bakal ketemu Ms. Eunbi di apart Karina. Dan jujur dia bingung sekarang.
