chapter twenty six : emotion

1.1K 195 35
                                    

Gigi Juyeon bergemeletuk, dia mengumpat dalam hati pas ngebaca tweet neo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gigi Juyeon bergemeletuk, dia mengumpat dalam hati pas ngebaca tweet neo.

Gigi Juyeon bergemeletuk, dia mengumpat dalam hati pas ngebaca tweet neo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimana manner kamu? taruh handphonenya." ucap Hyunwook.

Juyeon ngantongin handphonenya, abis itu ngeliat Ningning. "Mulai besok lo berangkat sendiri aja."

"Kenapa? Aku kan belom tau daerah sini."

"Ada sopir gak usah manja." ucap Juyeon telak.

Ningning tergagu, dia menunduk gak berani liat Juyeon.

Joobin mengusap punggung Ningning pelan, lalu ngeliat Juyeon. "Kenapa Yeon? Ningning kan baru beberapa hari disini, kalo dia nyasar atau diculik gimana?"

"Baguslah, ilang sana sekalian."

TRANG!!

Hyunwook membanting sendok dan garpunya, lalu menatap Juyeon marah.

"Ada aja kelakuan kamu yang buat kesabaran Papa menipis. Tinggal berangkat dan pulang bareng apa susahnya? Kalian satu sekolah!"

TRANG!!

Juyeon ikut membanting sendok dan garpunya, "Justru itu! Apa gak cukup anda mindahin anak haram ini ke rumah dan ngebuat dia satu sekolah sama saya?!!!"

"Juyeon-Nak, udah..." pinta Joobin ke Juyeon. "Biar Mama yang anter jemput Ningning."

"CUKUP MA! DIA ITU ANAK SELINGKUHAN SI BEJAT INI! ANAK HARAM!!! HARUSNYA DIA MATI AJA KAYAK IBUNYA!!!"

Ini yang Juyeon benci, Joobin terlalu baik.

"ANAK SIALAN!!!"

Hyunwook ngelempar gelas beling disampingnya tepat di kepala Juyeon.

"Papa!!!"

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang