chapter thirty four : blood, revenge, and tears

1.2K 162 41
                                    

📍16 jam sebelum Donghae tiba di Hotel, Ohio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍16 jam sebelum Donghae tiba di Hotel, Ohio

"Aku udah di Bangkok." ucap Karina ke Eunbi lewat handphone yang baru dibelinya.

"Good, 14 jam lagi saya sampai Ohio. Saya yakin Mr. Yoo sudah ambil penerbangan ke Ohio juga. Kamu punya banyak waktu."

"Be careful Ms. Eunbi." Karina memutuskan sambungan telfonnya.

Karina ambil flight dari Singapura ke Bangkok, tepat setelah dia tau Irene gunain black cardnya di Bangkok. Setelah Karina cari tau, Wonyoung adalah dalang di balik semuanya. Alasan Irene berani kabur saat hari tunangannya.

Karina ngehela napas panjang sebelum turun dari mobil. Dia masuk ke dalam Hotel yang gak terlalu bagus itu.

"Excuse me, did any guest book a room on behalf of Karina Yoo?" tanya Karina.

"I'm sorry, we can't tell you, because it violates privacy."

Karina tersenyum miring lalu berdecih, kemudian dengan gerakan cepat ia mengeluarkan pistolnya dan menodong receptionist didepannya.

"Aaaa!!!!" jerit si receptionist itu ketakutan.

"There or not?!"

Dengan badan bergetar hebat, si receptionist itu menjawab seraya memberikan kartu aksesnya. "Y-yes miss, t-there is someone booked a room on behalf of Karina Yoo. 4th floor room number 488."

"If you call the police, this will be the last time you can see the world with your beautiful eyes." ujar Karina lalu berjalan ke arah lift dan menekan angka 4.

Setelah Karina masuk lift, si receptionist mau kabur tapi seorang perempuan kembali menodongkan pistol tepat di dahinya saat ia berbalik.

"Left eye or right eye? or both?" tanya perempuan itu dengan smirknya.


———————


Karina menempelkan kartunya dan membuka kamar sambil menodongkan pistol.

Kosong.
Kamarnya rapih dan kosong.

"Damn it."

Tring!

Unknown number
Come to the rooftop, Yoo.
Can't wait to meet you.

Hp baru, nomor baru, harusnya gak ada yang tau. Handphonenya sudah di sadap.


———————


"Lo seharusnya nyewa pembunuh profesional buat ngabisin gue, Jang Wonyoung."

Ya, disinilah Karina berhadapan berdua dengan Wonyoung di rooftop.

Wonyoung memutar badannya, menatap Karina dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kemudiam tersenyum seperti psikopat. "Seneng ketemu lo lagi, Karina. Gimana, lo suka kado dari gue?" Wonyoung menunjuk bahu Karina yang dibalut perban.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang