chapter seventeen : intricate

1.2K 231 63
                                    

Karina menghela napas saat melihat Hyunjin berdiri didepan pintu apartmentnya dalam keadaan wasted

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina menghela napas saat melihat Hyunjin berdiri didepan pintu apartmentnya dalam keadaan wasted.

"Hi, sweetheart." ucap Hyunjin sambil senyum senyum.

"Gausah ngegombal kalo lagi mabok." ujar Karina lalu memapah Hyunjin untuk masuk ke dalam kemudian mendudukannya di sofa.

Karina hendak mengambil handphonenya, tapi ditahan sama Hyunjin.

"Mau kemana? Sini, duduk." ucap Hyunjin sambil narik Karina buat duduk disampingnya.

"Kenapa?"

Hyunjin senderan di sofa, lalu ia meraih tangan Karina kemudian ditempelkan ke pipinya.

"Anget."

"Iyalah, orang gue belom mati." jawab Karina.

Karina membiarkan Hyunjin membawa tangannya ke pipi cowok itu.

"Rin." panggil Hyunjin.

"Hmm."

"I thank god every time for creating creatures as beautiful as you." ucap Hyunjin tiba-tiba dengan mata sayunya menatap Karina.

"I do love you from the deepest of my heart, Karina." lanjut Hyunjin.

"Lo mabok."

"No, i'm totally sober." bantah Hyunjin.

"I love you." ucap Hyunjin penuh arti.

Karina terdiam sebelum menjawabnya pelan, "I know."

Tentu Karina tau—bahkan ikan teri pun tau kalo Hyunjin suka sama Karina tanpa perlu cowok itu repot repot nyatain perasaannya.

Perlakuan Hyunjin ke Karina says it all.

Hyunjin mengelus pelan punggung tangan Karina menggunakan ibu jarinya, "Lo gak usah jawab sekarang, gue takut ditolak."

"Siapa juga juga yang mau jawab."

Hyunjin tertawa kecil.

"Ayo ke kamar, tidur." ucap Karina.

Hyunjin langsung negakin badannya, "Huh? Kayin ngajak bobo bareng?"

Karina berdecak, "Ini yang katanya 'totally sober'?"

Lagi, Karina mengalungkan tangan Hyunjin ke lehernya, lalu memapahnya ke kamar tamu. Namun, ditengah jalan bel apartmentnya kembali berbunyi.

"Kenapa banyak tamu jam 3 pagi sih?" dumel Karina.

Akhirnya, Karina berjalan menuju pintu apartnya sambil memapah Hyunjin.

"Lo berat banget Hyunjin, tai." oceh Karina ketika kesusahan membuka pintu.

Ketika berhasil membuka pintu, mata Karina melebar melihat siapa yang datang. Begitupula dengan orang itu, dia sama terkejutnya.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang