chapter nineteen : abandonnen encore

1K 192 56
                                    

Akhirnya hari ini dateng juga, hari tunangan Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya hari ini dateng juga, hari tunangan Irene. To be honest, Karina seseneng itu ngeliat Irene yang bakal tunangan karena artinya dia bakal ngikut Suho. Walaupun dia juga tau kalo Irene hate this shit, but who cares?

Lagi sibuk sibuknya nyapa tamu tiba tiba ada yang manggil Karina.

"Yo, who is this pretty lady?"

Karina menengok ke sumber suara ternyata itu sepupunya, Giselle.

"Giselle!" Karina berlari pelan lalu memeluk Giselle.

"Miss you." ucap Giselle membalas pelukan Karina.

Karina melepaskan pelukannya, "Black hair really suits you."

Soalnya satu tahun yang lalu pas terakhir ketemu, rambut Giselle masih blonde.

"Baguslah gue ngewarnain rambut karena abis putus dari pacar gue. He such a dick."

"Really??? She lost a diamond then." Karina memutar bola matanya, terus ngegandeng Giselle buat duduk di salah satu kursi.

"Lo tau, dia selingkuh sama sahabat gue sendiri but it isn't the worst part. Gue mergokin mereka lagi have sex in my fucking home!""

"In your home?!" seru Karina kaget bukan main.

Giselle mengangguk antusias, "Iya! Bener bener gak modal ngewe di rumah orang!" sungut Giselle.

"Gue malu dengernya Selle."

"Emang salah gue karena ngasih kunci ke si dickhead itu." lanjut Giselle merutuki kebodohannya.

"Terus lo ngapain?"

"Ya gue maki maki lah! Gila kali gue kalo cuma nangis terus pergi gitu aja. Itu kenangan ternajis dalem relationship gue." ucap Giselle yang kesulut emosi setiap nyeritain ini.

"Sorry to hear that." Karina mengusap bahu Giselle lembut.

"It's okay, gue ngebuat mereka pindah sekolah karena gue sebar cctvnya."

"That's my girl."

Bisa diliat kan, Karina sama Giselle nih samanya.

Lagi asik ngobrol, ada orang yang nyamperin mereka dan nyuruh Karina buat ke ruang tunggu khusus keluarganya. Karina pamitan bentar ke Giselle dan ngikutin orang itu. Sesampainya disana, udah ada Papa, Mama, Mr. Jung, Mrs. Jung, Suho sama Jeffrey. The atmosphere isn't really good.

"Kenapa?" tanya Karina.

"Kamu liat Irene?" tanya Mamanya.

"Di dressroom kan?"

Jessica menggeleng.

"Mr. Yoo bagaimana ini? Acara segera di mulai." ucap Mrs. Jung khawatir.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang