chapter twenty nine : yuanfen

1K 191 35
                                    

Karina lagi antri makan siang hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina lagi antri makan siang hari ini. Dia bareng Yeji sama Lia tapi mereka udah duluan, Karina giliran terakhir.

Lagi ngelamun nunggu antrian, tiba tiba ada yang niup daun telingannya pelan.

Karina langsung noleh ke belakang dengan cepat, siap memberi sumpah serapah kepada orang itu.

Tapi yang dia liat adalah muka Juyeon yang lagi senyum sampe pipinya mengkerut.

"Peace." Juyeon membentuk angka dua sambil tersenyum gigi.

Karina memukul lengan Juyeon pelan, "Ish, lo tuh!" ucap Karina greget.

Abis itu Karina kembali menghadap depan.

Juyeon memasukan kedua tangannya ke saku celana kemudian membungkukan badannya sedikit dan dengan santainya Juyeon naro dagunya di bahu Karina sehingga pipinya dan Pipi Karina bersentuhan.

Badan Karina langsung kaku, kayak kesterum. Karina ngelirik Juyeon dengan ujung matanya.

"Yeon, lo—"

"Are you free tonight?" Juyeon memotong ucapan Karina.

"Kita lagi di kantin," kata Karina menahan napas, karena wajah Juyeon yang terlalu dekat.

"Kalo gak di kantin boleh?" Juyeon ngeliat ke arah Karina yang makin ngebuat jarak mereka semakin deket.

"In your dream."

"So, are you free or not young lady?" bisik Juyeon ngebuat bulu kuduk Karina meremang.

"Free."

"Gue mau ngajak lo keluar nanti malem."

"Alright, now please stand up normally."

Juyeon terkekeh pelan sebelum akhirnya mengangkat dagunya dan menegakkan badannya seperti semula.




























♠♠♠





























"Mama nyuruh lo ke rumah." ucap Jaemin.

"Hari ini?"

"Iya."

"Yaudah."

Jaemin bersandar di rak buku perpustakaan ngeliatin Winter yang lagi beresin buku karena kena hukuman gak ngerjain tugas.

"Jaem, buku anatomi tolong siniin dong."

Jaemin ngambil beberapa buku anatomi yang ada di meja, kemudian dia kasih ke Winter yang diri di tangga.

"Ck, tinggi banget sih. Padahal gue udah naik tangga." gumam Winter pelan.

"Lo nya aja yang kerdil." ledek Jaemin yang ternyata ngedenger ucapan Winter.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang