chapter fifteen : bros till hell

1.2K 251 95
                                    

Jaemin menempelkan sidik jarinya untuk membuka pintu studio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin menempelkan sidik jarinya untuk membuka pintu studio. Dia mendapati Hyunjin dan Juyeon yang sedang menyesap wine dari gelas masing masing.

Jaemin berjalan ke dapur mengambil gelas sebelum bergabung dengan keduanya.

Ditengah tengah mereka minum, Hyunjin ngeluarin kunci motor kesayangannya disusul Juyeon yang menaruh kunci mobil lamborghininya di meja.

Ujung bibir Jaemin terangkat, ia berhasil memenangkan taruhan kali ini.









[Flashback]

"Lo kenal mereka berdua?" Juyeon menunjuk Hyewon dan Minju dengan dengan dagunya.

"Tau doang." ucap Jaemin gak tertarik.

"Kenal, temennye Wonyoung." ujar Hyunjin.

"Sama kayak Wonyoung?"

"Setau gua sih mereka berdua anak bae bae."

Jaemin mengangguk, "Gue pernah liat si Minju ikut olim bareng Karina."

Tiba tiba Hyunjin menyunggingkan senyumnya.

"Kenapa lu senyum senyum sendiri?" tanya Jaemin mengeryitkan dahinya. Juyeon ikut memperhatikan Hyunjin.

Lalu keduanya tampak berpikir, sebelum mereka melebarkan matanya lalu berseru. "ENGGAK YE, GUA TAU OTAK BUSUK LU."

"GUA BELOM NGOMONG APA APA JING."

"KAGA KAGA."

"Dengerin dulu!" Hyunjin membuat Jaemin dan Juyeon menutup mulutnya.

"Pacarin abis itu putusin." ucap Hyunjin. "Gue kasih motor ducati gue buat yang dapetin Minju sekali pepet."

"Berarti sekali gue deketin dia duluan, lo semua mundur?" tanya Jaemin. Hyunjin mengangguk.

"I'm in. 500 juta cukup kan?" ucap Jaemin.

"Wah gila lo berdua." ucap Juyeon.

"Yailah, kaku amat lu. Buat mainan doang."

Juyeon mendesah pelan, walaupun akhirnya mengangguk setuju.

"Nahhh, gitu kan enak!" sorak Hyunjin sambil meninju pelan lengan Juyeon.

"Ini baru namanya bros till hell." kata Jaemin sambil terkekeh.

"Tapi katanya susah dideketin, dari kelas 10 yang deketin pada ditolak semua."

"Jusru itu tantangannya brother."

[End]









Juyeon mengusap wajahnya kasar, "Hyunjin anjing emang. Bikin bangkrut gua."

"GUA TERUS GUA," kata Hyunjin.

"Ya eluuu ngapain ngajak gua taruhan bangsattttt. Udah tau Jaemin sekali kedip dapet." ucap Juyeon penuh penekanan.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang