5. Tinggallah disini dekat ku

311 31 0
                                    

Sebuah gedung apartemen yang tinggi. Lebih tinggi dari apartemen ku. Bahkan ada liftnya. Diujung jalan terdapat pos keamanan.pintunya tak mengunakan password seperti pintu apartemen ku. Jelas saja tingkat keamanan disini pasti lebih baik dari pada di lingkungan ku.

"Ayo!" Ajaknya yang sudah berjalan lebih dulu hingga depan pintu masuk. Dia mengulurkan tangannya meminta aku menggenggamnya. Gilanya, aku berlari mendekatinya lalu menyambut tangannya.

"Good girl." Pujinya seperti sugar Daddy.

Wah!! Kenapa jadi sugar Daddy yg muncul di pikiran ku?? Jangan-jangan memang benar?

"Boram-aa, karena ku kau sudah menderita. Ingat password ini, 1203 tanggal kita bertemu. Ayo masuk."

Mataku dimanja dengan luas, indah, perabotan lengkap, bahkan kerlip lampu dari jendela yang terbuka tirainya dihadapan ku.

"Apartemen siapa ini?"

"Apartemen mu."

"Ehh?"

"Aku tau kau diusir bukan? Lalu kau kehilangan pekerjaan juga. Kau tak bisa membayar uang semester akhirmu. Aku juga tau butuh waktu seminggu untuk mendapatkan lagi uang deposit mu."

"Kau rapper atau detektif?"

Gummy smillenya muncul, imut sekali. Mataku tambah terpesona. Tangannya menyadarkan ku untuk bernafas ketika dia menyentuh poniku. Tepatnya mengacak-acak poniku.

"Wajahmu selalu begitu jika kau kaget. Imut!" Nyawaku masih belum sepenuhnya terkumpul karena gummy smille nya tadi, jadi aku tak sadar yang dia ucapkan baru saja.

"Tinggal lah disini tanpa perlu khawatir apapun. Aku sedang membayar kesalahan ku padamu."

"Kau memberi ku apartemen baru? Tak usah repot. Aku sudah punya tempat tinggal baru." Angkuhku membuatnya menatap dengan sorot datar nan dingin lagi.

"Apa lelaki tadi yang memberikan padamu?" Nadanya menyelidik.

"Lelaki tadi? Tak ada seorang pun yang membelikan apapun pada siapapun. Tuan, aku tau kau sedang pamer. Terserah kaulah!! Tapi aku tak silau. Permisi!" Dadaku didalam sana panas. Rasanya ingin meledak.

Cengkeraman tangannya membuatku memekik sakit. Pria ini nyatanya kasar, otoriter. Tampilannya tak sekeren saat dia tampil di tivi. Pria yang disanjung dingin tapi manis seperti permen kapas keluar dari kulkas, kelakuannya padaku kebalikannya.

Bibirnya menyambar bibirku tanpa ampun. Menyesap dan menggigit membuatku kalang kabut. Dia mencuri first kiss ku. Kedua lengan atas ku dia cengkeraman membuat gerakan ku kaku. Tapi kaki ku free. Ku injak kan dengan keras  kakiku pada kakinya.

"Ahhhhh!" Teriaknya melepaskan semua yang dia tahan.

Seketika itu aku berlari keluar. Entah sudah berapa jauh aku berlari, tapi keringat dan sekujur tubuhku kini bergetar karena sesak. Apa itu tadi? Apa maksudnya?

Lampu halte membuatku tau bahwa aku ada ditempat terang dan aman. Sambil berharap bus cepat datang, atau taksi, aku duduk masih dengan banjir air mata. Ku keluarkan ponsel ku.

"Boram!!! Kau bodoh!!! Dimana ponsel mu!" Ku berteriak kesal karena keteledoran ku. Suga tak mengembalikan ponsel ku setelah menjawab panggilan HyunJin tadi.

Ku sisipkan uang di belakang cassing ponselku. Itu artinya aku tak punya uang ditangan bahkan kantong ku sekarang. Paniku jadi berlipat ganda. Sebuah SUV berhenti di hadapan ku.

Kacanya diturunkan oleh si pengemudi. Aku langsung tau siapa yang melakukannya.
"Boram? Apa itu kau?" Suara manager Bangtan memastikan tebakan ku.

Mr. Cold : Di Pacari ArtisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang