41. Semalaman suntuk hingga pagi

207 18 0
                                    

"Aku bertemu Suga Hyung di apartemen Boram. Kita tak perlu khawatir mengenai mereka Hyung." Tae memberi laporan seperti yang diperintahkan padanya. Ya benar! Kemunculan Tae dan Yura sangat disengaja.

Setelah kejadian vidio bisa dibereskan oleh agensi. Mereka memberikan kelonggaran pada Suga tanpa dia ketahui. Suga benar-benar tak tau mengenai insiden yang terjadi pada ku.

Bukan Suga jika bergerak tanpa pertimbangan. Selama ini dia menunjukkan sikap yang baik selama mendapatkan detensi dari agensi. Dia tak bertindak gegabah ketika agensi menunda launching album Solonya. Dia juga tak memprotes ketika dia dijadikan "tahanan dorm" saat berita kehamilan ku diketahui.

Agensi melunak melihat ketenangan Suga dalam bertindak. Ketika akhirnya Suga meminta ijin Hyung manager mereka, sang manager langsung memberikan ijin tanpa berbelit. Namun, seseorang harus dengan senyap memantau keadaan hubungan kami.

Maka Tae yang paling pantas mendapatkan peran sebagai "Intel" bersama Yura, Tae tentu saja tak mengatakan dengan jujur pada kekasihnya soal "pekerjaan detektifnya". Mereka begitu mendalami akting bahkan kami berdua tak tau.

"Jadi?" NamJoon penasaran.

"Suga melamar Boram didepan ku dan Yura."

"Wuuaahhh, Daebak!" Mereka berlima hampir bersamaan bereaksi terkejut.

"Ekspresi kalian seperti wajah ku, hanya saja aku lebih tampan." Seloroh Tae.

"Hyak! Aku face of the group." Timpal SeokJin tak mau kalah.

Tangan NamJoon terangkat melerai perdebatan Tae dan SeokJin.

"Lalu?" Namjoon makin penasaran.

"Sepertinya Boram akan menerima lamaran Suga Hyung. Tersirat begitu. Boram malah bilang ingin dilamar dengan cara yang pantas."

"Aku malah makin khawatir." Tanggapan SeokJin membuat yang lainnya menatapnya.

"Bukan begitu. Aku senang jika Yoongi akhirnya menikah. Memang seharusnya dia menikah, tapi Boram adalah bagian dari Inagawa."

Semuanya menyandarkan punggung lesu.
.
.
.
Di negara lain...

"Ketua, bagaimana mengenai rencana yang telah kita susun?" Seorang pria berjas hitam mendekati Mac.

"Aku berharap tak ada pergerakan yang berarti. Kita tak bisa membiarkan maupun membuat kekacauan bukan?"

Pria itu mengangguk mantap.

"Awasi adik ku. Aku tak ingin insiden apapun menimpanya. Termasuk sekalipun jika ayah yang akan melakukannya."

Pria itu menengadah tegang. Nama ketua mereka yang sekarang menjadi tetua tersebut gamblang dari mulut ketua baru mereka.

"Aku tak ingin kejadian yang menimpa ku, juga dirasakan oleh Boram sekalipun kami tak sedarah, kami adalah keluarga. Keluarga adalah segalanya." Mac meninggalkan kantornya. Meninggalkan pria berjas hitam itu yang membungkuk memberi hormat padanya.

"Penjagaan ketat untuk nyonya Han Boram dan juga tuan Min Yoongi. Laporkan apapun pada ku apapun itu dengan segera jika ada hal mencurigakan." Begitu perintah yang dia katakan melalui ponselnya.

Ichiro mengangguk paham di samping mobil ku. Pria itu kemudian mengendarainya hingga masuk ke parkir basemen apartemen. Ichiro selama ini tinggal di apartemen ku dilantai 4. Sepeninggal Mac dialah yang menempatinya bersama 4 pria lainnya. Mereka semua adalah orang-orang Mac.

Mac sengaja menempatkan orang-orangnya hanya untuk aku, Sora dan Suga. Aku tak pernah tau mengenai alasannya, hanya saja aku percaya bahwa dia senang jika hidupku menderita.

Mr. Cold : Di Pacari ArtisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang