Kami bertiga naik ke lantai 5. Pintu masuk terbuka, Sora yang pertama masuk ke apartemen.
"Kalian pulang?" Suara pria yang membuat hidupku kalang kabut menyambut kami.
"Ayah!" Teriak Sora renyah berlari kearah Suga yang berdiri menunggu kami.
"Aigoo, bapak rumah tangga siaga. Hai oppa?!" Yura mengganti sepatunya dengan sandal ruangan kemudian berjalan melewati Suga yang cuek mengikuti gerakan Yura menuju ruang tamu.
"Ohhh gadis ini!" Gumam Suga sembari mengulurkan tangannya pada ku.
"Omo!" Pekik Yura.
"Weo?" Tanyaku terarah pada Suga.
"Biarkan saja, aku rindu kalian berdua." Suga merengkuh tubuh ku yang penasaran dan bingung karena teriak tercekat Yura.
Rasa penasaran itu hilang setelah mencium wangi parfum Suga. Aroma lama yang ku rindu selama beberapa hari ini. Tangannya yang besar mengusap punggung ku. Rasanya nyaman dan relaks.
"Apa kabar dia?" Suga mengurai pelukannya kemudian memegang perut ku yang sudah agak membuncit.
"Dia tak mengenal mu oppa." Sindir ku meninggalkan Suga yang diam bengong. Maka terjawab lah mengapa Yura memekik tadi.
"Oh, oppa? Apa kabar?"
"Anyeong Boram, aku masih tampan." Jawab Taehyung santai. Yura mendesah kesal. Suga mendekati ku yang langsung menuju dapur.
"Sora-ya, cuci tangan dulu nak." Teriakku.
"Kau masih marah pada ku?" Suara Tae bertanya pada Yura terdengar jelas oleh kami.
"Mereka kenapa?" Tanyaku pada Suga. Suga hanya menjawab dengan isyarat bahwa mereka sedang bertengkar. Aku mengangguk.
"Aku tidak marah, tapi aku kesal." Yura mengelak.
"Sama saja, chagia. Aku kan sudah minta maaf."
"Tak semudah itu tuan Kim. Kesalahan mu fatal." Bisik Yura begitu kesal didepan wajah kekasihnya.
"Itu hanya gosip. Belajarlah dari Boram, dia malah dapat masalah lebih besar karena Hyung ku." Tangan Tae mengarah ke belakangnya.
"Kok jadi kami? Kami tak mau terlibat masalah kalian." Suga menuang es batu dalam gelas plastik tinggi, membuat bunyi gemeretak kecil.
"Bukan Hyung, maksudku hanya contoh." Tae menjelaskan dengan senyum kecilnya.
"Apa yang terjadi?" Tanya ku sambil membantu Sora mencuci tangan. Kami berdua saling berpandangan dengan senyum kecil.
"Ibu, bantu aku minta ijin ayah untuk ulang tahun ku ya?" Bisiknya. Aku nyengir sambil menyentuh ujung hidungnya.
"Aku sangat kesal. Begitu kesal, rasanya ingin ku pukul pria ini." Yura mendekap tangannya dengan wajah masam.
"Aku tak bisa menghalangi gosip chagia. Gosip itu ada begitu saja. Bahkan aku tak tau bagaimana bisa itu terjadi." Taehyung pun terlihat lelah.
Aku dan Suga memilih duduk di meja makan di dapur. Kami memberikan ruang pada mereka berdua untuk bicara yang malah lebih menjurus pada perang dingin. Dua-duanya saling teguh dengan pendapat mereka sendiri.
"Gosip apa?" Bisik ku disamping Suga yang duduk tegak memandang kearah mereka.
"Ada yang shipping Tae dan Jungkook."
"Mwo?" Ku tutup mulutku karena suaraku keceplosan.
"Kita pesan makanan?" Suga berbisik. Aku mengangguk dengan mata masih memantau kearah mereka yang duduk diam dengan wajah masam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Cold : Di Pacari Artis
FanficKetidaksengajaan membuat segalanya berubah dalam hitungan hari.