Artikel demi artikel serupa tapi tak sama mengenai pasangan itu bermunculan. Kedua artis itu sekarang jadi target berita. Idol aset negara itu, menjadi pusat perhatian. Biasanya soal prestasi yang dia raih bersama grupnya, tapi kali ini bukan.
Agaknya media senang dengan rumor yang ada mengenainya. Terlebih rumor itu adalah rumor buruk. Selama ini media sudah sering memberitakan prestasi dan jarang sekali menemukan kesalahan dari ke tujuh pria itu.
Sekalinya mereka menemukan celah, maka beritanya menjadi trending dan bermunculan komentarnya. Ironisnya, banyak komentar yang menyudutkan Suran sebagai wanita. Komentar jahat untuk wanita itu mengenai perbedaan usia keduanya. Menyinggung soal kerja sama yang telah berlalu hingga menyebutkan hal-hal tak pantas padanya.
Beberapa mengaitkan perihal diriku tentang foto-foto lama kami. Begitulah netizen, hanya menyimpulkan dari pikiran mereka sendiri, karena mereka tak tahu, bahkan mungkin sudah muak untuk bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak. Karena banyak pesohor yang tak lagi bisa untuk jujur didepan dan dibelakang kamera.
Sudah sekitar seminggu aku dan Suga tak berkomunikasi. Kami tinggal di lantai yang sama, tapi tak pernah bertemu. Aku yakin 100%, dia tak diperbolehkan keluar dorm tanpa pengawasan lagi. Ponselku pun telah sepi dari "terornya".
Apartemen ku yang ditinggali Mac juga telah kosong. Mac pergi dari sana dihari kedua setelah dia membuat masalah pada ku di lobby lalu. Bahkan dia tak ada di klinik selama ini. Katanya, dia sedang kunjungan keluar.
Megumi pun tak pernah muncul semenjak bossnya tak ada. Bagaimana dengan Sora? Kemarin sore, aku mengunjungi rumahnya, tapi nihil. Rumah itu kosong. Bahkan tetangganya tak ada yang tau kemana mereka.
Ting!
Bunyi notifikasi pesan masuk membuatku merogoh saku snaelli. Baekhyun mengirimkan sebuah link. Vidio berdurasi hampir 3 menit itu membuat ku terhenyak.Kejadian beberapa bulan lalu terputar di otakku. Suga duduk di sofa, aku yang sedang mencari keberadaan dompet ku, saat dia menyerahkan dompetnya lalu aku mengambil beberapa lembaran uang didalamnya. Kembali terlihat jelas didepan mata dalam Vidio itu.
"Sepertinya mereka tinggal bersama."
"Itu pindahan bukan?"
"Omo! Suga menyerahkan dompetnya begitu saja? Dia mengambil uang dari dompet Suga? Ini bukan hal ringan, hanya suami istri yang begitu."
"Kekasih ku bahkan marah jika aku menyentuh dompetnya."
"Bukankah itu gadis yang sama di vidio-vidio sebelumnya?"
"Kasihan dia, dia ditinggalkan untuk ibu hamil, upss!"
Bagaimana pun ku sembunyikan, tetap saja semua mata menatap ku. Tatapan mereka berbagai macam, ada yang iri, bersimpati, sedih, kasihan, marah. Aku tak bisa menghindarinya.
Untung saja tak ada yang berusaha menanyakannya pada ku. Setidaknya hingga aku menyelesaikan tugas siang ku hari ini. Tepat jam 11 malam, pergantian shift. Kami harus mengelilingi IGD untuk mutasi shift.
Ku jelaskan tentang semua pasien sore hingga malam ini pada dokter dan perawat yang menggantikan shift kami. Sepertinya mereka menahan untuk bertanya pada ku soal berita yang muncul di internet. Aku pun tak mau membahasnya.
Mobil ku masuk area apartemen. Terlihat banyak wartawan didepan pintu lobby. Peristiwa dulu sepertinya kembali terulang. Tapi sekarang sedikit berbeda. Petugas keamanan berjaga di depan pintu lobby.
Di basemen pun banyak wartawan yang menunggu didepan pintu masuk apartemen. Namun bedanya orang-orang berpakaian jas hitam yang menjaga pintu. Setibanya aku di parkiran. Orang-orang berjas hitam itu mengerumuniku, sepertinya mereka semua menjaga ku.
Benar saja, mereka membukakan pintu mobil ku dan membentuk lingkaran hingga aku bisa masuk ke dalam apartemen tanpa kesusahan seperti dulu. Aku sudah di dalam lift saat dua orang ikut masuk. Tentu saja aku bingung.
"Kalian siapa?" Tanyaku.
"Kami diperintahkan ketua untuk menjaga nona Han." Jawab mereka tegas.
Bahkan ayah tiri ku sudah ikut campur tangan. Berarti ibu sudah tau yang terjadi disini. Keluar lift, dua orang yang berpakaian sama, menjaga pintu ku. Ini terlalu berlebihan!
"Kalian juga menjaga rumah ku?" Mereka mengangguk tanpa tersenyum.
"Jangan khawatir nona Han. Ketua sudah menempatkan orang-orang kami untuk menjaga nona dari apapun juga."
"Baiklah."
Ketukan pintu membuat ku membukanya. Seorang berpakaian jas berwarna coklat berdiri dihadapan ku.
"Nona Han, maaf menganggu. Saya bawahan tuan Inagawa, ketua memerintahkan kami untuk menjaga 1x24 jam atas nona Han. Dirumah akan ada dua orang yang menjaga, supir sudah kami sediakan. Di klinik juga akan banyak yang stand by untuk menjaga nona. Mohon untuk tidak menolak nona."
"Kalian pikir aku anak kecil?"
"Kami hanya menjalankan perintah."
"Terserahlah. Asal kalian juga bisa menjaga privasi ku." Sepertinya menolak juga percuma. Setidaknya aku tak akan lagi seperti dulu, "diculik" oleh Suga.
Besoknya terjadi kasak kusuk di klinik karena penjagaan ketat untuk ku. Beberapa berdecak kagum yang lainnya menganggap ku berlebihan. Aku sendiri sudah makin kebal dengan omongan miring dari orang-orang.
Ku jalani hari ini dinas pagi di IGD dengan seperti biasanya. Mac belum
terlihat hingga hari ini. Suasana IGD dari pagi hingga siang ini sangat tenang. Aku sudah bekerja di klinik ini hampir 3 bulan. Sebentar lagi aku akan diangkat menjadi pegawai tetap. Lucu ya, ayah tiri ku pemilik klinik dan aku sangat berharap diterima menjadi pegawai tetap."Dokter Han." Seseorang membuat ku terkejut hingga pulpen di tanganku jatuh.
"Ya dok?"
"Bisa kita bicara di kantor saya?"
"Baik dok." Dokter Oh mengejutkan ku. Wakil direktur itu bisa saja menelpon ku alih-alih datang menemui ku langsung di IGD. Sepertinya ada yang sangat penting.
"Dokter Han, posisi anda sudah ditentukan dan Senin depan anda sudah bisa menempati ruangan anda."
Demi posisi apapun itu, aku berdiri dengan telapak tangan lembab karena kaget dan tegang.
"Posisi apa dok maksudnya?" Pertanyaan polos membuat dahi dokter Oh berkerut.
"Posisi direktur yang baru, dok."
"Hah?!" Aku terperangah mendengar ucapan dokter Oh.
.
.
.
Ditempat lain."Aku tak setuju apapun itu. Aku hanya mau dia! Bukan yang lainnya! Artikel itu bukan tanpa sebab." Suran duduk dengan mendekap tangan di dada. Wajahnya angkuh.
"Jadi kau yang membuat artikel itu terus bergulir di media online?" PR agensi Suga yang duduk dihadapan Suran mencondongkan tubuhnya mengintimidasinya.
"Aku? Kau menuduh ku membayar media? Aku tak hina seperti itu tuan Ma!" Jawab Suran tanpa menurunkan egonya sedikitpun.
"Baiklah jika begitu. Mungkin kau belum tau jika Han Boram adalah putri tiri tuan Kazuo Inagawa."
Suran menurunkan dekapan tangannya. Wajahnya tegang karena terkejut. Dia tau bahwa Mac dan aku bersaudara tiri.
"Apa kata mu? Mereka berdua bersaudara?"
Tuan Ma menganggukkan kepalanya, tau bahwa dia telah menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Cold : Di Pacari Artis
Fiksi PenggemarKetidaksengajaan membuat segalanya berubah dalam hitungan hari.