"Tidak! Aku tak mau! Berbahaya. Resikonya besar."
"Yes!! Seojin oppa, aku padamu!" Pekik ku dalam hati.
"Kami ada pembicaraan yang belum selesai Hyung. Aku hanya akan menurunkannya diujung jalan. Aku belum berterima kasih padanya dengan benar."
"Janji?" Pertahanan Hyunjin goyah dengan sedikit keraguan.
"Iya Hyung, terima kasih." Rautnya tak berubah sedikitpun. Tetap biasa saja.
"Ayolah oppa, tak bisakah kau hentikan kemauannya? Ini akan jadi buruk untukku." Keluhku lagi.
"Tapi ini sudah malam Suga-ssi. Kau juga sudah berkali-kali mengucap terima kasih dan maaf padaku, aku rasa itu sudah cukup." Tak dapat pertolongan dari dua pria lain maka ku bantu diriku sendiri.
"Tak apa Boram, kami juga sangat berterima kasih karena pertolongan mu. Biar Suga mengantar mu. Ayo Jung!" Seojin menepuk lengan Suga.
"Aku pergi Hyung, bye Boram." Jungkook melambai kearah ku.
Hanya bunyi detik jam dinding yang terdengar sekarang. Aku masih berdiri ditempat ku sedari tadi. Suga juga berdiri dengan tangan didalam saku celananya. Sexy! Duhh!! Mataku!!!!!
"Jika kau tak mau tinggal disini, oke. Tapi jangan lupa membawa ponselmu saat keluar dari sini, jika kau tak ingin ku antar pulang." Dia membalikkan tubuhnya kemudian kembali dengan ponselku ditangannya.
"Pacar mu menelpon dan SMS berisik sekali!" Keluhnya menyerahkan ponselku.
Ughhh! Dia ternyata mengejar ku hingga lupa ganti sandal dan pakai mantel? Hatiku hangat dan kepalaku terasa meremang membesar. Ini besar kepala atau ada hantu di sekitarku , aku juga bingung. Tapi kelakuan, nada, ekspresi Suga memang sudah mirip hantu.
7 panggilan, 5 SMS dan semua sudah ternotif "R" mataku menoleh kearahnya yang sekarang berdiri di depan mesin kopi. Tambahan penilaian ku untuknya, dia tak sopan! Sembarangan menjawab panggilan bahkan membaca pesan.
Bodohnya, aku tak mengunci layar ponselku, ya kan ku pikir hanya aku dan diriku sendiri. Maksudnya tak ada Suga. Paling hanya ada haelmeoni atau HyunJin oppa.
"HyunJin oppa bukan pacarku."
"Kau anak tunggal dan kau panggil oppa pada pria dewasa yang bukan kakakmu? Jangan bercanda."
"Apa urusan mu, Suga-ssi?"
"Kau bahkan memanggilku dengan namaku. Kau masih mengelak dia bukan pacarmu?" Nadanya tak suka tapi tetap--datar!
"Lalu bagaimana mau mu?"
"Putus lah dengan pacarmu dan jadilah wanitaku."
Duh!!! Demi Jungkook atau siapapun. Kata "wanitaku" sangat menggelikan dan menjijikkan ditelinga ku. Harga diriku sepertinya dibawah kakinya.
"Apa? Wanita mu? Kau pikir aku semurah dan segampang itu?" Nadaku sungguh tak bisa ku kontrol.
"Aku suka padamu."
"Terima kasih! Tapi BIG NO!"
"Oke! Jadi aku ditolak?"
"Kelihatannya?"
"Aku putus dari kekasihku sebulan yang lalu. Aku datang ke rumahnya karena dia memanggilku. Dia bilang dia sakit. Nyatanya didalam apartemen nya dia sedang bercinta dengan lelaki lain. Ketika aku keluar, aku dikejar oleh orang-orang itu. Kau tau selanjutnya."
"Ohh aku tau sekarang. Kau meminta ku untuk jadi wanita mu karena kau butuh pelampiasan sakit hati mu? Apa semua idol sebrengsek dirimu?"
"Terserah pikiran mu bagaimana. Hanya saja saat aku mendatanginya, aku sudah move on dan aku hanya temannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Cold : Di Pacari Artis
FanfictionKetidaksengajaan membuat segalanya berubah dalam hitungan hari.