33. Selamat datang di dunia nyata

177 18 0
                                    

Hari ini semua menjadi hari baru bagi ku. Tengah malam tadi, aku mendapat mandat langsung dari ayah tiri ku yang bicara tanpa memaksa tapi tak bisa ku tolak.

"Nak, hanya kau harapan ayah saat ini. Tolong ayah untuk mengurus klinik direktur Han Boram."

Bahkan Sora ikut bangun karena dering ponsel ku. Matanya menyipit karena menertawakan ku. Malam ini aku tidur dalam pelukan seseorang, bukan kekasih yang menghilang tanpa kabar tapi "putri kecil ku" Sora Inagawa.

Wartawan masih setia menungguku di lobby. Mobil ku sudah berganti dengan mobil dinas direktur. Mobil inventaris klinik sudah menunggu kami di pintu lobby beserta supirnya.

Aku dan Sora masuk ke mobil itu dengan jepretan blitz dari kamera para wartawan. Kejadian seperti ini pernah aku alami. Dulu aku menghindar tapi kali ini tidak. Ku gandeng Sora hingga kami masuk mobil.

Jas panjang coklat ku melambai seiring langkah ku. Kaca mata hitam terpasang dan tas branded ku genggam. Sora menertawakan kelakuan ku dalam mobil.

"Ibu, kau keren!" Kedua jempol tangannya terangkat untuk ku.

"Apa ibu keren?" Tanya ku sambil menyibakkan rambut.

"Emm." Cekikikannya ku dengar. "Gadis ini mengagumkan" pujiku dalam hati sambil mengelus rambut panjangnya.

Sambutan hangat di depan klinik mengagetkan ku. Sora menarik tangan ku singkat, membuat ku sadar bahwa aku jadi pusat perhatian. Acara serah terima jabatan dari Mac pada ku terlaksana khidmat.

Tak pelak, semua orang akhirnya tau bahwa kami bersaudara tiri. Mereka juga tau bahwa aku sudah punya putri berusia 5 tahun. Maka gosip lain muncul. Aku hamil di luar nikah dan tanpa suami.

Bodo amat! Selamat datang di dunia nyata. Hari ini berat tapi semua orang mendukung ku. Aku bekerja dengan orang hebat di hari pertama ku sebagai direktur. Dengan pertolongan mereka aku tau aku bisa.

Berita ku keluar apartemen yang sama dengan Suga bersama seorang anak muncul. Namun, the power of nama besar Inagawa, hanya dalam hitungan menit semuanya sudah ada lagi di dunia maya.

Ditempat lain..
"Hyung." Jimin mendekati hyungnya yang duduk dengan ponsel ditangannya.

"Apa?" Tanyanya menoleh sesaat.

"Lalu bagaimana tentang hubungan mu dan Boram? Benarkah itu anaknya?"

"Mengapa aku perlu menjelaskan pada mu?"

"Tidak sih, aku hanya penasaran."

"Sora adalah kemenakannya."

Jawabannya singkat padat dan jelas. Tapi otaknya berpikir, mengapa Sora muncul di publik bersama ku, karena dia sendiri tau kisah Sora.

Ingin rasanya dia, mencari tahu cerita lengkap mengenai kehidupan ku setelah terlepas darinya, tapi...dia tau aku tak akan menghiraukannya lagi.

Agensi Suga telah memberi pernyataan tertulis terkait artikel berita yang beredar. Tentu saja PENYANGKALAN. Aku hanya bisa tersenyum membacanya. Ku bayangkan wajah wanita itu.

"Ibu..ibu..aku lapar." Sora menarik-narik lengan snaelli ku.

"Sora ingin makan apa?"

"Daging."

Kami duduk berhadapan di kantin. Memandangnya makan dengan lahap membuat ku bahagia.

"Siang dok, maaf menganggu."

"Hyak kau ini!" Baekhyun tersenyum lebar.

"Bolehkah aku bergabung?" Pertanyaannya teruntuk Sora. Sora mengangguk.

Mr. Cold : Di Pacari ArtisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang