Kami bertiga terperanjat dengan kata-kata Suga. Bahkan Yura dan Tae ternganga.
"Weo? Shiro?" Lirikan dingin mengerikan itu menusuk mataku.
"Omong kosong apa lagi ini?"
"Omong kosong? Kau pikir ini semua ini omong kosong?" Suga tak menaikkan nada bicaranya sama sekali. Malah itu membuat ku ketakutan.
"Oppa, aku tau bahwa album solo mu pending, aku tau kau mendapat aturan tambahan yang ketat dari agensi, aku tau kau di panggil agensi. Aku juga tau bahwa itu semua terjadi karena aku." Yura dan Tae masih diam ditempat mereka.
"Siapa yang bilang? Semua yang terjadi pada kita, pada mu dan pada ku adalah murni kesalahan ku. Kau tak melakukan salah apapun. Aku yang membuat mu di posisi seperti sekarang ini. Aku yang bersalah disini."
Hatiku mencelos. Begitu besarnya cinta untuk ku darinya. Begitu besarnya pengorbanan yang dia lakukan untuk menjaga kami. Aku tak seharusnya bersikap sedingin ini.
"Oppa, mian."
"Untuk apa? Apakah "mian" mu untuk menolak keinginan ku menikahi mu?"
Tak bisa ku jawab. Terlalu mendadak untuk ku. Yura dan Tae saling sikut. Mereka sepertinya ingin mengatakan sesuatu. Gerakan kecil berulang mereka tertangkap mata Suga.
"Weo?" Pertanyaan Suga mengarah pada mereka berdua.
"Hyung, maaf menyela. Aku hanya ingin bertanya. Apakah Hyung yakin soal menikah?" Tae memiringkan kepalanya sambil nyengir. Mata Suga memicing. Tae melenyapkan cengiran dari wajahnya.
"Suga-ssi." Panggil ku.
"Apa salah ku?" Aku yang tak pernah lagi memanggilnya hanya nama membuat Suga menoleh dengan sorot mata tajam.
Yura dan Tae menahan nafas tegang.
"Setelah semua yang terjadi kau melamar ku dengan cara begini?!" Protes ku. Nampak jelas Yura mendesah kesal.
"Hyak! Kalian berdua ingin kami mati berdiri?!" Teriakan kesal Yura membuat Tae yang disampingnya melonjak kaget.
"Jantung ku!" Ucap Tae sambil mengusap dadanya.
Suga tersenyum simpul. Aku pun ikut terkekeh. Kami menertawakan keadaan dan diri kami. Aku tepis semua pikiran buruk dalam otak ku saat ini.
Pengakuan Suga menjelaskan dirinya bahwa sebagai perisai ku, membuat ku tak ingin lagi membangun tembok tinggi diantara kami. Bagaimanapun juga aku menolak atau berusaha pergi, lelaki itu akan tetap gigih mempertahankan ku.
Jika di pikir lagi, bisa saja dia meninggalkan kami. Mudah baginya untuk mengelak tanggung jawab namun dia melakukan hal yang sebaliknya. Entah apa yang dipikirkan olehnya, dia malah menantang dunia yang sedang dia miliki sekarang. Padahal dunia yang di miliki adalah impiannya sejak dulu.
"Jangan membahas soal pernikahan maupun Vidio itu sekarang." Pintaku.
"Apa? Vidio? Seberapa banyak yang terlewat oleh ku?" Ku pejamkan mata sesal ku. Aku malah membuatnya jadi makin penasaran.
"Apa kau sangat apatis hingga tak tau mengenai apapun oppa?" Yura mendekap tangannya kesal.
"Kau! Apa kalian begitu khawatir hingga tak mau memberitahu ku?" Kali ini Suga memicingkan mata kesalnya kearah Tae.
"Apa Hyung masih ingin ditambahi masalah yang lainnya? Kami sepakat tak memberi tahu Hyung karena agensi sudah mengambil tindakan atas Vidio itu. Mereka sudah menghapusnya." Jawab Tae yang membungkam Suga.
"Mian, aku tak tau apa-apa." Sesal Suga.
"Kalian berdua sudah tak marahan lagi?" Ku coba mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Cold : Di Pacari Artis
FanficKetidaksengajaan membuat segalanya berubah dalam hitungan hari.