Ujian baru saja selesai satu persatu murid keluar dari aula begitu pula dengan Fey dan Diego cs yang sudah berada di ruang makan
"Ah, akhirnya aku terlepas dari soal soal itu" ujar Alena
"Kau bener, aku hampir gila melihat semua soal yang diberikan" timpal Alia
"Tapi aku sungguh kagum dengan Fey yang langsung mengerjakan semua soal itu" ucap Alice
"Aku juga masih saja kagum denganmu walau aku tau kau pintar" ujar Kevin kepada Fey
"Aku pun sama, kau begitu cepat mengerjakan semua soal itu padahal kertas ujian baru saja dibagikan tapi kau mengisinya dengan cepat" timpal Leo
"Diego dan ka Cio yang lebih pintar diantara kami saja melongo melihatmu" ucap Reiga
"Bukan mereka saja yang melongo tapi semua orang juga termasuk para guru" ucap Alia
"Kami berdua saja masih terkagum dengannya walau kami tau dia akan mudah menjawab semua soal itu" ucap Velly
"Sudahlah, berhenti omong kosong" ucap Fey jengah
"Tapi itu sebuah fakta kau tau" ucap Alice
"Ya ya ya terserah kalian" ucap Fey sambil memutar bola mata malas
'Pengumuman! Untuk ujian selanjutnya yaitu test kelompok hanya 2 orang yang akan maju sebagai perwakilan kelompok kecuali test berpedang hanya 1 orang dan test element yang semua anggotanya harus diikut sertakan karena harus membuat pertunjukan dan test element akan dilaksanakan besok yang akan dilihat oleh Raja dan Ratu dari seluruh kerajaan, setelah makan siang harap semua murid berkumpul di aula. Sekian terimakasih'
"Ohh bagaimana ini? Apa rencanamu Fey?" ujar Alia panik
"Kami bahkan belum tau harus menunjukan apa Fey" timpal Alena
"Tenanglah aku yakin Fey sudah membuat rencana" ucap Alice menenangkan Alena dan Alia
"Pertunjukan apa yang harus kita buat?" tanya Velly
"Kita akan membuat patung Raja dan Ratu" jawab Fey
"Kau membaca pikiran kami?" tanya Reiga kesal
"Tidak" jawab Fey
"Memang kenapa?" tanya Velly
"Kami juga akan membuat patung Raja dan Ratu" jawab Reiga
"Benarkah?" ujar Alia yang dijawab anggukan oleh Reiga
"Aku tidak membaca pikiran kalian" ucap Fey
"Lalu kenapa rencanamu sama dengan kami?" tanya Kevin
"Aku hanya akan membuat patung Raja Gerald dan Ratu Sylla" ucap Fey
"Tapi setidaknya rencanaku akan lebih menarik dari kalian" lanjut Fey
"Yaa! Kau pikir rencana kami jelek? Kita lihat saja siapa yang akan membuat semua orang terkesan" ucap Kevin marah
"Kau ingin membuat pertunjukan tentang apa yang terjadi 17 tahun yang lalu di Emerald Kingdom?" ujar Alecio yang sedari menyimak dan menatap Fey
Mendenger ucapan Alecio mereka semua menatap Fey dengan serius namun Fey hanya acuh tak acuh
"Apa maksudmu?" tanya Leo
"Dia akan membuat pertunjukan saat kau dan adikmu berpisah?" tanya Kevin dengan hati-hati
"Apa itu benar Fey?" tanya Alena
"Woah! Kau curang, kau membocorkan rencanaku" ucap Fey santai
"Ini masalah serius Feyna" ucap Diego yang sedari tadi diam
"Lalu?" ujara Fey santai
"Apa kau tidak mendengar pengumuman tadi? Semua Raja dan Ratu akan hadir, jika kau menunjukan hal itu mungkin itu akan menyinggung perasaan Raja Gerald dan Ratu Sylla bahkan kau akan menyinggung Mr Crider dan ka Cio kau akan melukai perasaan mereka terutama Ratu Sylla, apa kau tidak pernah merasakan rasanya jauh dari orang yang sayangi terlebih lagi pada orangtua kepada anaknya? Apa kau bi-. ." ucap Diego
"Bagaimana jika aku pernah merasakannya?" ujar Fey datar memotong ucapan Diego
"Bagaimana jika aku juga mengalami hal sama seperti Ratu Sylla yang jauh dari anaknya begitu pula denganku yang jauh dengan orangtuaku yang bahkan aku belum ingat bagaimana wajah mereka saat itu? Sekarang aku tanya, apa kau pernah mengalaminya? Tentu saja tidak, karena kau tumbuh dengan penuh kasih sayang yang orang tuamu berikan. Jadi jangan pernah tanya tentang masalalu seseorang karena bisa saja masalaluku sama dengan orang lain bahkan Ratu Sylla" ucap Fey panjang lebar lalu pergi dari ruang makan
"Kenapa kau menyinggung soal perasaan? Dia cukup sensitif tentang hal itu" ujar Velly
"Memang kenapa?" tanya Diego
"Dia hanya tinggal dengan paman dan bibi nya saja, jadi wajar saja jika itu menyinggung perasaannya" ucap Alena
"Aku tidak tau akan seperti ini" ucap Diego menyesal
"Kau harus minta maaf padanya" ucap Leo
"Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana jika dia tidak memaafkanku?" tanya Diego
"Hmmm. . . mungkin kau bisa memberi dia sesuatu yang dia suka" ucap Alena
"Kenapa kau tidak memberi dia belati saja?" saran Velly
"Apa dengan itu aku bisa dimaafkan?“ tanya Diego
"Aku yakin dia pasti memaafkanmu" Ucap Alena
"Baiklah aku akan membuatnya dan meminta maaf padanya" ucap Diego
"Kenapa harus belati? Kenapa tidak kalung atau cincin?" tanya Leo
"Karena dia sangat suka mengoleksi senjata" jawab Alena
"Tak heran jika dia menyeramkan" celetuk Kevin
"Jangan bilang seperti itu padanya" ucap Alena kesal
"Maaf, aku hanya bercanda baby" ucap Kevin
"Mulai lagi" ucap Velly
"Tapi jika kau ingin memberinya kalung atau cincin juga tidak masalah" ucap Alena
"Terimakaaih sarannya" ucap Diego
"Selesaikan makan kalian sebentar lagi kita harus kelapangan" ucap Alice
Setelah itu mereka melanjutkan makan mereka, setengah jam kemudian mereka kembali ke aula disana sudah banyak murid yang duduk sesuai dengan kelompoknya akhirnya mereka memilih duduk paling belakang dan menunggu semua murid berkumpul sambil mengobrol
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria Academy (Hiatus)
FantasyFeyna Alexis Seorang gadis cantik dan baik hati namun bersifat dingin dan datar, sifat dinginnya ini disebabkan oleh suatu kejadian yang mengubahnya Suatu hari ia harus kembali dengan apa yang telah digariskan oleh takdir. Kembali? Ya, kembali ketem...