Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Fey dan Diego cs berkumpul di ruang tamu untuk membahas misi mereka
"Dimana nenek Lory?" tanya Alia
"Mungkin masih di ladang" jawab Alena
"Bagus, dengan begitu kita bisa diskusi" ucap Reiga
"Kalian merasa aneh tidak dngan orang-orang di desa ini, kemarin mereka melihat kita dengan tatapan kosong" ucap Kevin
"Bahkan beberapa dari mereka menatap kita seolah menyuruh kita pergi dari desa ini" saut Leo
"Mungkin ada yang terjadi sama desa ini, terlebih mayoritas penduduk lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan" ucap Alecio
"Di desa ini laki-laki remaja dan dewasa lebih banyak sedangkan perempuan disini lebih banyak lansia, hanya sedikit perempuan remaja dan dewasa" ucap Alice
"Bagaimana menurut kalian berdua?" tanya Leo
"Kita harus cari tau apa yang terjadi desa ini sebelum menyimpulkannya" jawab Diego
"Fey! Bisa kau tunda membaca bukunya? Ini bukan waktunya bersantai" ujar Velly
"Tidak bisakah kau serius untuk sebentar saja? Jika kau tak niat untuk menjalankan misi, lebih baik kau kembali ke Academy" ucap Diego sembari merebut buku dari tangan Fey
"Bisakah kau kembalikan buku itu? Lagipula aku memang tidak berniat untuk ikut dalam misi, jika bukan karena Mr Crider yang menyuruhku" ucap Fey sambil mengambil kembali buku miliknya
"Kau bisa menolaknya" ucap Alia
"Jika aku bisa menolaknya, aku sudah menolaknya sejak awal" ucap Fey
"Sudahlah, lebih baik kita cari tau tentang desa ini" ucap Leo menengahi
"Untuk apa kalian mencari tau tentang desa ini?" tanya seorang yang tak jauh dari mereka
"Nenek Lory?!" pekik mereka terkejut kecuali Fey yang memang sudah tau kehadirannya
"Apa tujuan kalian datang ke desa ini? Dan untuk apa kalian mencari tau tentang desa ini?" tanyanya lagi sembari menghampiri mereka
"Kami hanya ingin tau kenapa penduduk di desa ini menatap kami seolah menyuruh kami untuk pergi dari desa ini" jelas Diego dengan tenang
"Banyak yang terjadi di desa ini sejak beberapa tahun yang lalu" ucapnya
"Bisakah anda menceritakannya kepada kami?" tanya Alice
"Tentu saja. Ini alasan mengapa aku membawa kalian ke rumahku, karena aku yakin kedatangan kalian akan mengubah keadaan desa" jawabnya
"Apa maksud, nenek?" tanya Kevin
"Kedatangan kalian kesini bukan tanpa alasan, bukan?" ujarnya membuat mereka terdiam
"Kalian tak perlu menjawabnya, aku tak akan menanyakan alasan kalian" ucapnya sambil terkekeh kecil melihat wajah bingung mereka
"Jadi bisa kau menceritakan tentang apa yang terjadi di sini?" ujar Fey
"Bukankah kau tau segalanya, kenapa kau ingin tau apa yang terjadi pada desa ini?" ujar Kevin
"Ck, kau pikir aku seorang Dewa Dewi atau malaikat yang mengetahui semua hal" ucap Fey datar
'pada kenyataannya kau seorang keturunan malaikat' telepati Alecio pada Fey
"Sudah, jangan bertengkar. Aku akan menceritakan dengan singkat pada kalian" ucap nenek Lory
"Baik, nek" jawab mereka kecuali Fey tentunya
"Dahulu Desa Brada begitu makmur dan sejahtera, Kepala Desa saat itu dipimpin oleh seorang bernama Hendrix, ia orang yang bijaksana dan baik hati. Begitupun dengan istri dan anaknya yang sering membantu dan berbaur dengan para penduduk, sampai suatu hari desa diserang oleh sekelompok orang membuat keadaan desa menjadi kacau..."jelas nenek Lory
"Sekelompok orang?" tanya Reiga yang diangguki oleh nenek Lory
"Sekarang dimana sekelompok orang itu?" tanya Velly
"Mereka yang memimpin desa ini atau lebih tepatnya wanita yang bernama Zolia" jawab nenek Lory
"Lalu kenapa penduduk desa lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan?" tanya Alena
"Gadis di desa ini sering dijadikan tumbal untuk ritual yang dilakukan oleh Zolia, terlebih gadis remaja yang cantik akan dijadikan tumbal untuk kecantikan dan keabadian hidupnya" jawab nenek Lory
"Kehidupan abadi? Cih, jika waktunya mati dia akan tetep mati" gumam Fey yang sedari tadi hanya menyimak
"Sikapmu mengingatkanku pada seseorang" ucap nenek Lory sendu
"Siapa yang kau maksud?" tanya Fey
"Tidak, lupakan" ucapnya
""Lalu apa yang terjadi dengan penduduk desa?" tanya Leo
"Mereka dipengaruhi oleh sihir Zolia tapi ada beberapa orang yang berpura-pura terkena sihir miliknya" jelas nenek Lory
"Seperti dirimu yang tidak terpengaruh oleh sihirku dan pura-pura" ujar seorang dari arah pintu masuk
"Nyonya Zolia?!" ucap nenek Lory terkejut
Terlihat seorang wanita dengan beberapa orang pria yang berada dibelakangnya
"Tak perlu terkejut seperti itu" ucap Zolia santai
"Siapa kau?" tanya Kevin
"Wah! Seperti kabar yang kudengar, jika kita kedatangan tamu" ucap Zolia tanpa menjawab pertanyaan Kevin
"Hei! Aku bertanya padamu!" ucap Kevin kesal
"Ssstt, jangan teriak dihadapanku" ucap Zolia sembari mengelus pipi Kevin
"Maafkan aku" ucap Kevin tatapan kosong
'hipnotis?' batin Fey
Mereka semua terkena sihir milik Zolia membuat mereka akan patuh dengan apa yang Zolia ucapkan kecuali Fey
"Begitulah caramu menguasai desa ini?" tanya Fey datar
'bagaimana mungkin ia tidak terpengaruh oleh sihirku?' batin Zolia heran karena Fey tidak terpengaruh oleh sihirnya
"Kau terkejut?" tanya Fey santai
"Gadis cantik seperti dirimu tidak terpengaruh oleh sihirku? Sangat mengesankan" ujarnya dengan lembut namun terdengar mengerikan
"Pergilah" ucap Fey datar
"Datanglah ke balai desa, aku sudah mempersiapkan sambutan selamat datang untuk kalian" ucap Zolia
"Dengan senang hati kami akan datang" ucap mereka kecuali Fey
"Kau harus datang, karena kau tamu spesial ku" ucap Zolia pada Fey
Setelah itu Zolia dengan beberapa orang pengikutnya pergi dari rumah nenek Lory
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°Tbc
Jangan lupa vote, comment and follow
KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria Academy (Hiatus)
FantasíaFeyna Alexis Seorang gadis cantik dan baik hati namun bersifat dingin dan datar, sifat dinginnya ini disebabkan oleh suatu kejadian yang mengubahnya Suatu hari ia harus kembali dengan apa yang telah digariskan oleh takdir. Kembali? Ya, kembali ketem...