50. Ark Artefak : Bagian 1

109 10 2
                                    

"Imutnya...!!!", ucap Anne lalu memeluk Foxy.

"Ferdy, aku takut tolong lepaskan aku darinya", ucap Foxy yang berusaha melepas pelukan Anne.

"Maaf Foxy, biarkan saja sebentar, nanti juga bakalan berhenti", ucap Ferdy.

"Tidaakkkk....!!!", teriak Foxy.

Setelah Anne berhenti memeluk Foxy, Ferdy pun menyuruh semuanya untuk mengemaskan barang bawaannya karena sebentar lagi akan berangkat untuk mencari artefak dukun yang di jual Crystal kepada para pimpinan bandit.

Setelah semua selesai membereskan barangnya, Ferdy pun bertanya kepada Crystal, "Crystal rute mana yang pertama mesti kita tempuh".

"Kita akan mulai dari bandit yang terdekat, kelompok mereka bernama bunglon, semua anggotanya pandai dalam kamuflase, mereka tertarik membeli cincin permata putih milik karena cincin itu bisa membuatnya tak terlihat, jadi kemungkinan kita mesti hati-hati", ucap Crystal.

"Adakah kelemahan dari kelompok mereka?", tanya Ferdy.

"Aku tidak tau apakah ini kelemahan atau bukan, mereka bisa di lihat kalo kita ada kemampuan penglihatan tembus pandang", ucap Foxy.

"Kalo begitu serahkan saja padaku, aku memiliki kemampuan itu dan sudah beberapa kali mencobanya tapi kalian mesti melindungiku", ucap Ferdy.

"Baiklah, kalo begitu, kita akan menyerang bandit ini terlebih dahulu", tanya Anne.

"Iya, kita jalankan rencanaku, aku akan mencari tau lokasi dan kalian melindungiku dari segala sisi jadi jika salah satu ada yang bergerak berarti musuh berada di dekat orang itu!", ucap Ferdy.

"Tapi apakah rencana ini akan berhasil?", tanya Alicia.

"Aku yakin, lagipula kita berangkat pada siang hari, mereka akan lebih sulit menyembunyikan diri mereka", ucap Ferdy.

Setelah membahas rencana untuk mengambil cincin kedua dari tangan bandit bunglon. Semua pun berangkat menuju ke markas bunglon yang berada di dekat kota beast. Perjalanan yang di tempuh melalui hutan. Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di markas bandit bunglon.

"Dimana markasnya, ini hanya tanah lapang di tengah hutan?", ucap Ferdy lalu Ferdy pun berjalan ke depan tanah kosong itu.

"Ferdy, jangan main-main disana bahaya!", ucap Crystal.

"Bahaya kenapa, disini tidak ada apa-apa!", ucap Ferdy.

Tak berapa lama terdengar seperti suara tali di tarik, "Kalian dengar itu, itu suara apa?", tanya Ferdy.

Semuanya pun mencari sumber suara dan ketika sedang mencari, Alicia melihat di bawah kaki Ferdy, terlihat seuntai tali mengelilingi Ferdy, "Ferdy awas, itu jebakan!!!", teriak Ferdy.

"Ferdy pun melihat di bawah kakinya, "Kenapa tidak bilang dari tadi!!!", ucap Ferdy.

Kaki Ferdy pun terikat dengan tali dan membuat Ferdy terseret. Seketika dengan reflek, Alicia pun memanah tali yang mengikat kaki Ferdy.

'Wush...'

Untung saja panah yang di tembakkan Alicia tepat mengarah ke tali dan membuat Ferdy bisa lepas dari tali yang menjeratnya. Setelah terlepas dari ikatan tali, Ferdy pun berlari menuju kelompoknya. Namun tiba-tiba kaki Ferdy tidak bisa bergerak seperti ada yang memeganginya, Ferdy pun melihat ke belakang, ternyata di bawah kakinya ada bandit bunglon yang memegangi kakinya.

Anne pun maju mendekati Ferdy lalu mengeluarkan pedangnya dan memotong tangan bandit itu. Akhirnya Ferdy pun bisa melepaskan genggaman bandit yang menggenggam kakinya. Setelah itu Anne pun membantu Ferdy menuju ke kelompok.

Setelah sampai di situ, Alicia pun bertanya ke Ferdy, "Ferdy, kau tidak ada apa-apa?".

"Iya, aku tidak apa-apa!", ucap Ferdy.

"Kan sudah aku bilang, jangan sembarangan masuk", ucap Crystal.

"Inikan salahmu tidak memberitahu bahwa mereka juga ahli dalam membuat jebakan!", ucap Ferdy.

"Hmm, memangnya tidak ada ya?", ucap Crystal.

"Kamu masih bercanda ya!!!", ucap Ferdy.

"Maaf, maaf, aku lupa memberitahu kalian!!", ucap Crystal.

Bersambung

Dukun Masuk Isekai [Ark Dukun Final]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang