57. Ark Artefak : Bagian 8

65 8 0
                                    

"Dimana dia berada?", tanya Anne kepada Foxy.

"Dia tidak berada jauh dari sini!", ucap Foxy yang mengendus bau dari penasehat Ratu yang mencoba membunuh Ratu.

"Awas saja kalau ketangkap bakalan aku bunuh karena berusaha membunuh kakakku!!!", ucap Anne.

"Anne kamu harus tenang, kita tidak boleh gegabah, sepertinya dia ini bukan bandit sembarangan", ucap Alicia.

"Iya, aku mengerti, tapi dia tetap tidak bisa di maafkan", ucap Anne.

"Apakah kita akan baik-baik saja tanpa Ferdy?", tanya Crystal.

"Aku belum tau, yang pasti jika kita kalah, kita mundur saja dan menunggu Ferdy untuk pulih", ucap Alicia.

"Baiklah, aku mengerti!", ucap Crystal.

Tak berapa lama setelah itu, Foxy menyuruh semuanya berhenti.

"Foxy ada apa?", tanya Anne.

"Dia berhenti, sepertinya dia berbicara dengan seseorang", ucap Foxy.

"Apa yang dia bicarakan?", tanya Alicia.

"Tidak jelas, aku tidak bisa mendengarnya", ucap Foxy.

"Kalau begitu biar aku saja yang mendengarnya", ucap Crystal.

"Apakah kamu bisa?", tanya Anne.

"Bisa, ras kucing memiliki pendengaran lebih baik daripada manusia", ucap Crystal.

Setelah itu Crystal pun mendengar obrolan dari penasehat Ratu.

"Bos, sepertinya misiku gagal, aku mesti gimana lagi", ucap penasehat ratu.

"Bagaimana bisa gagal?", tanya bos.

"Tadi ada pahlawan kedua dari dunia lain yang datang!", ucap penasehat.

"Bagaimana dia bisa sampai kesini, bukankah dia masih di kota Beast?", tanya bos.

"Aku juga tidak tau, sepertinya informan kita salah", ucap penasehat.

Tiba-tiba, "Akkkhhh.....", teriak penasehat.

"Kenapa...bos...membunuhku...?", tanya penasehat.

"Membunuh Ratu manja itu saja tidak bisa, bagaimana aku mau naik tahta", ucap bos.

Setelah itu tidak terdengar lagi suara, semua pun mendekati lokasi penasehat dan ternyata dia masih memiliki sedikit kesadaran.

"Hei, jangan mati dulu, tadi siapa yang berbicara denganmu?", tanya Anne.

"Oh, ternyata ada Anne, maafkan aku telah meracuni kakakmu, aku tidak bermaksud membunuhnya, aku terpaksa", ucapnya.

"Kamu jangan memaksakan diri untuk bicara, kamu beritahu dulu siapa yang memaksamu?", tanya Anne.

"Dia...salah...satu...penjabat di kota Born", ucap penasehat.

"Penjabatnya terlalu banyak, siapa namanya?", tanya Anne.

"Namanya....akhhh....", ucap penasehat lalu matanya pun tertutup.

"Hei...bangun...!!!, Beritahu aku namanya!!!", ucap Anne.

"Bangun...!!!, Jangan tidur tanpa memberitahu namanya!!!", ucap Anne.

"Sudahlah, dia sudah kehilangan nyawanya", ucap Alicia.

"Tapi...tapi...orang yang mau membunuh kakakku masih hidup, bagaimana kita mengetahuinya jika salah satu informannya mati?", tanya Anne.

"Kan ada Crystal, dia kan sudah tau suara bosnya seperti apa?", ucap Alicia.

"Iya, kamu tenang saja, kita akan cepat menangkap bosnya!", ucap Crystal.

"Terima kasih ya!", ucap Anne.

"Nggak usah terima kasih, kami semuanya disini adalah temanmu, kami akan selalu membantumu", ucap Alicia.

"Iya, kalian adalah sahabat terbaikku", ucap Anne.

"Baiklah, kalau begitu sepertinya kita harus kembali sembari mencari bos yang membuat kerusuhan di kota Born", ucap Alicia.

"Ok, kita akan kembali dan aku akan mengumpulkan semua penjabat kerajaan di aula Ratu", ucap Anne.

"Dan ingat ya Crystal, jangan sampai lupa sama suara dari bosnya tadi", ucap Alicia.

"Tenang saja, aku ingat kok dengan suaranya", ucap Crystal.

Semuanya pun kembali ke kerajaan Born untuk mencari dalang dari semua kejadian yang terjadi di kerajaan Born. Sementara itu Ferdy masih tertidur lelap karena keletihan dan mananya sudah habis terkuras.

Bersambung

Dukun Masuk Isekai [Ark Dukun Final]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang