Selfish

795 81 0
                                    

Hinata merasakan semilir angin sore dengan pemandangan sunset diujung sungai thames karna mereka sedang menikmatin senja di River Thames hinata menengadakan wajah nya disandaran kursi memajam mata lalu berulang kali ia menghela nafas nya merasakan lelah dihati, kalian perna gak sih ngerasa cape banget dalam hidup kalian tapi mau berhenti gak bisa dan gatau harus gimana untuk hilangin rasa cape itu dan itulah yang dirasa kan oleh hinata saat ini.

Hinata membuka amethyst nya kala merasa dingin dipipi gembil nya, sedang gaara yang dengan iseng menempel kan ice choco chesse ke pipi hinata hanya menyengir cerah.

"Kenapa..." tanya gaara saat mendudukan diri disamping hinata dan menyerahkan minuman favorit hinata yang dibeli nya tadi.

"Enggak... Aku cape aja..." sahut hinata dan menerima minuman pemberian gaara.

"Kamu masih ingat lagi minuman favorit ku, wah...daya ingat kamu hebat banget yaa, gak heran kalau kamu jadi jaksa terbaik di jepang" lanjut hinata saat melihat tulisan pada gelas minuman yang bertuliskan 'choco and chesse'

Yaa...gaara sudah menceritakan semua tentang nya saat mereka berkeliling tadi, setelah mereka berpisah saat lulus SMP di hokaido gaara melanjutkan SMA di SMA swasta di hokaido dan melanjutkan kuliah S1 dan S2 nya di Universitas George Washington DS dan jadi lah gaara seperti yang sekarang seorang jaksa terbaik sebab ayah nya pun adalah seorang kepala jaksa di tokyo.

"Aku udah bilang kan aku gak akan perna lupain apa pun tentang kamu" sahut gaara dengan menatap dalam mata bulan hinata dan lagi lagi hinata dibuat salah tingkah dengan ucapan gaara.

"Kenapa... " tanya hinata dengan tatapan dalam juga ke mata jade gaara.

"Karna... " gaara menjeda ucapan nya.

"Karna emang aku punya daya ingat di atas rata rata.." lanjut gaara dengan menekan pipi hinata dengan tulunjuk nya.

Hinata lalu mengalihkan pandangan nya ke sembarang arah dan tersenyum kikuk, entah kenapa hinata takut kalau gaara bener mencintai nya berulang kali ditepis nya pikiran gila nya saat ini lalu dia menarik lengan gaara untuk menghilangkan ke canggungan suasana nya.

"Kemana...??" tanya gaara.

"Tuh... Tower bridge" tunjuk hinata pada jembatan yang menjadi ikon ibu kota inggris itu.

Sesampai nya di jembatan itu hinata langsung naik ketiang pembatas dan merentang kan kedua tangan nya.

"Hinata kamu mau apa...?" tanya gaara panik dan langsung mengendong hinata turun.

"Yaa ampun gaara, kamu tenang aja hidup ku gak semenyedihkan itu kok, aku gak akan bunuh diri gaara" hinata tertawa terbahak bahak melihat gaara panik dan langsung mengendong nya.

"Terus kamu mau apa?? Bahaya nanti kamu jatuh... " sahut gaara dengan wajah kesel nya.

"Kamu tenang aja aku sering ngelakuin ini kalau aku lagi cape..." kata hinata dan memulai lagi menaiki pembatas jembatan itu.

"Hah..." gaara mengeleng heran melihat gadis ceria yang disukai nya sejak dulu dan ini lah salah satu alasan gaara menyukai hinata selain baik, selalu ceria dan mampu membuat orang tenang dan nyaman saat bersama nya dia juga unik lain dari cewek cewek biasa nya.

Hinata mulai merentangkan kedua tangan nya memejam mata menarik nafas dalam dan....

"Aarrrggghhhhh......."

Hinata melakukan nya berulang kali hingga hati nya merasa lebih ringan.

"Gaara coba deh, seru tau... " ucap nya pada gaara saat dia udah turun.

🌈My Assistant My Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang