Explanation

697 74 16
                                    

Naruto menaikkan retsleting celana nya lalu ia merapikan kembali jas nya dan mencuci kedua tangan nya di wastafel toilet pria, sekilas dilihat nya pantulan diri nya di cermin itu dan sedikit membasahi tatanan rambut bergel nya yang masih tampak rapi sejak tadi.

Baru aja naruto keluar dari toilet ia tak sengaja mendengar suara cempreng milik ino yang tampak sedang emosi itu, karna rasa penasaran nya yang sangat tinggi akhir nya ia mencoba menguping pembicaraan ino.

Naruto semakin penasaran saat orang yang memicu emosi gadis bar bar itu adalah hinata, langsung aja ia memasang kuping nya lebar lebar menangkap inti pertengkaran mereka saat ini.

Naruto mendengar semua percakapan ino dan hinata yang juga menyeret diri nya dalam pembicaran itu, lalu dengan tidak sabar nya ia langsung aja keluar dari persembunyian nya sejak tadi dan langsung menyeret paksa hinata dari pelukaan ino.

Hinata dan ino terkejut setengah mati saat badan hinata ditarik paksa oleh seseorang "Naru... " panik hinata dan ino kompak.

Mata naruto tampak nyalang dan tajam pada ino dan hinata saat ini "ikut aku.... " titah nya dingin.

"Tap----

Seolah tak ingin dibantah naruto tetap aja menyeret hinata mengikuti langkah nya, tapi sebelum mereka menjauh ino lebih dulu menghentikan langkah mereka dengan menarik satu pergelangan tangan naruto.

"Lo mau bawa nata kemana...?" tanya ino ketus.

Naruto menghempas kasar tangan nya dari tangan ino "bukan urusan lo... " jawab nya dingin.

"Naru, gue tau ini bukan urusan gue tapi lo ngerti dong...
Ada shizuka disamping lo sekarang dan lo gak bisa perlakuin nata kayak gitu, kalau shizuka tau gimana? Lo mau rencana pernikahan lo hancur karna masalah ini...?" peringat ino tegas.

"Gue gak peduli... " sahut nya dingin.

"Aiisshhh... " erang ino frustasi.

Lalu naruto kembali melangkahkan kaki nya menuju tangga darurat, hinata hanya diam dan pasrah saat diri nya terus ditarik naruto mengikuti langkah nya.

***

Naruto mengukung tubuh munggil hinata di bawah badan kekar nya "Jelasin...!!" titah naruto dingin.

Hinata mendongokkan kepala nya untuk menatap mata tajam naruto "apa yang harus aku jelasin...?" tanya nya datar.

"Semua nya secara rinci, inti omongan kamu dan ino tadi" sahut nya dingin.

"Gak perlu, dari awal kita emang gak ada hubungan apa pun dan kamu punya dia sekarang, lalu aku.... " hinata mengantung ucapan nya dan kembali menundukkan kepala nya.

"Lalu kamu... " ulang naruto.

Hinata menghela nafas berat "aku akan belajar mencintai gaara, sebesar gaara mencintai aku... " cicit hinata pelan, tapi mampu didengar oleh naruto dan membuat nya naik darah.

BUGGK....!!!


Hinata memejam mata nya dan langsung memalingkan wajah nya kekanan karna lagi lagi tembok tak bersalah disamping kiri hinata jadi sasaran amukan naruto, kepalan tangan nya meninju kuat tembok itu hingga punggung tangan nya sudah mengeluarkan darah segar dan membiru saat ini.

"JANGAN BOHONG LAGI....
DAN JANGAN PANCING EMOSI KU LAGI, JAWAB JUJUR?" bentak nya pada hinata kuat hingga suara nya terdengar mengema di ruangan tangga darurat itu.

🌈My Assistant My Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang