Hinata sejak tadi mengelus kening naruto dengan lembut mengunakan ibu jari nya, membuat naruto bener bener tertidur nyenyak dalam pelukan nya.
Naruto meletakan kepala nya nyaman pada dada montok hinata dan satu tangan kekar nya melingkar cantik di pinggang ramping hinata, terlihat wajah nya yang sangat amat damai saat sedang tertidur seperti ini.
Hinata terus menahan diri nya, ingin sekali ia mencuri kecupan singkat di bibir naruto yang sedang memerah itu atau kecupan sayang yang biasa hinata berikan pada naruto dikening dan dipipi naruto dulu, tapi hinata sadar siapa diri nya saat ini dan bayangan gadis yang diperlakukan hangat oleh naruto juga terlintas di benak nya, yang ino bilang nama gadis itu shizuka senju tunangan naruto.
Dia siapa sih? Dulu dan sekarang dia juga bukan siapa siapa bagi naruto.
Jemari yang sejak tadi mengelus kening naruto kini beralih ke pipi naruto, ditatap nya lekat lekat wajah naruto seolah hinata gak akan memiliki kesempatan lagi untuk mengamati wajah tampan yang sangat tidak manusiawi itu lagi.
'Aku gak tau kenapa takdir terus mempermainkan kita seperti ini? Kalau takdir emang gak perna mengizinkan kita untuk bersatu kembali, tapi kenapa semesta mempertemukan kita dengan cara nya dan terus mendukung kita seolah kita berhak bahagia?
Dan kenapa tuhan harus mempertemukan kita yang gak mungkin bersatu? Kamu punya dia kan naru...? Tapi kenapa tuhan juga gak perna mengizinkan ku untuk mencintai gaara sebesar gaara mencintai ku? Kenapa... Kenapa naru...?' keluh hinata dalam hati.Selama dua tahun hinata menyesali perbuatan nya yang dengan egois nya membiarkan naruto pergi begitu aja hanya karna satu kata (maaf) yang gak perna mampu naruto ucapkan, selama ini dia masih berharap naruto juga menyimpan cinta untuk nya saat ketemu lagi, dan selama itu pula hinata mengabaikan ketulusan gaara yang sudah jelas selalu ada untuk nya.
Tapi apa balas yang hinata dapatkan setelah pertemuan pertama nya dengan naruto? Melihat naruto bersikap lembut dan hangat pada gadis lain yang selalu hinata harapkan dulu bisa naruto lakukan pada nya.
Dan malem ini entah kerna pengaruh alkohol atau dorongan dari hati naruto sendiri yang juga masih menyimpan rasa yang sama seperti dua tahun lalu saat ia menyatakan cinta nya dulu? Yang jelas naruto bukan lagi milik hinata dan gak seharus nya hinata melakukan hal ini untuk orang yang jelas gak akan mungkin bisa ia miliki selama nya.
Hinata mengendus pasrah lalu menarik tangan nya yang sejak tadi mengelus pipi naruto lembut, lalu perlahan lahan ia mulai melepaskan pelukan tangan naruto dari pinggang nya dan mulai beranjak dari ranjang milik sasuke lalu keluar dari kamar itu setelah memastikan kembali naruto benar benar tertidur pulas.
***
Naruto mengeliat diatas tempat tidur sasuke ia perlahan membuka mata nya menetralkan cahaya matahari yang menancarkan silau nya dari kaca jendela kamar yang sedang disibak gorden nya oleh sakura saat ini.
"Good morning baby rubah" sapa sakura dengan senyum manis dipagi hari yang membuat sapa pun akan ngehangat hati nya saat melihat senyuman itu.
Naruto mulai mendudukkan diri pinggir ranjang itu dan memeganggi kepala nya yang masih terasa mau pecah itu.
"Pagi big boss Nz. Company" sapa sasuke dari arah pintu kamar nya.
"Gimana tidur lo tadi malem? Nyenyak?" lanjut sasuke, dia tengah bersandar dipintu kamar itu dengan tangan yang ia silang didada nya.
"Nyenyak lah... Gimana gak coba? Ditemenin hinata semelaman" keletuk sakura.
"Lo bedua pada ngomong apa sih?" sahut naruto, ia masih meringis menahan sakit memeganggi kepala nya yang masih terasa berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌈My Assistant My Life (END)
Ficção AdolescenteKisah ini tentang Naruto namikaze seorang aktor terkenal seorang anak manusia yang memiliki wajah tampan yang tak mausiawi manusia dengan wujud dewa itu dengan tubuh tinggi, badan altletis,hidung mancung, mata biru seindah samudra, rahang tegas, pip...