Complicated

667 72 3
                                    

"Dasar sayko..."

"NATA BERHENTI......"

teriak naruto dari depan pintu kamar hinata membuat seluruh penghuni penthouse muncul dengan raut wajah panik, namun tak mampu berbuat apa pun selain menonton aksi kejar kejaran tuan dan nona mereka.

Hinata berlarian menurunin anak tangga di penthouse, sesekali ia menoleh kebelakang nya "BERHENTI NATA...."

"JANGAN ADA YANG BIARIN HINATA KELUAR" perintah naruto pada para bodyguard yang sudah berkumpul dipintu utama entah sejak kapan.

Salah satu orang kepercayaan naruto (iruka) tengah menghadang jalan hinata saat ini, hinata memejam mata nya dengan raut wajah frustasi nya.

"Aku mohon iruka, biarin aku pergi kali ini, please....
Atau kamu mau lihat tuan muda kamu jadi pembunuh sadis?" mohon hinata dengan air mata yang sudah membanjirin pipi gembil nya.

Sebenarnya iruka sendiri gak tega lihat hinata terus menerus disakitin oleh naruto, tapi dia juga gamau naruto kehilangan hinata yang dia tau tuan muda nya ini lebih bisa hidup sejak kehadiran hinata dihidup nya selama 5th terakhir, sungguh iruka binggung harus memihak siapa sekarang.

Iruka hanya menunduk diam tapi juga tak menggeser sedikit pun badan nya yang tengah mengukung hinata, sampai tiba tiba....

"Awww.... Sakit.... " rintih hinata saat pergelengan tangan nya dicekram kuat oleh naruto yang sudah berubah seperti monster kyubi itu.

"JANGAN PERNA BERANI PERGI...!! ATAU KAMU TAU AKIBAT NYA" acam naruto dingin.

sumpah mata biru yang tadinya seindah samudra itu mendadak berubah jadi sorotan mata monster kyubi.

"DIA ATAU AKU, HM...?" tanya naruto.

"Lepas...!! Sakit tangan aku... " mohon hinata dengan suara lirih.

"JAWAB....!!" teriak naruto kesetanan

Dan sumpah ini kali pertama naruto bener bener seperti monster dimata hinata walau pun naruto emang hobi marah dan ngomel tapi dia gak perna sampai seemosi ini sebelum nya, mati matian hinata menutupin ketakutan nya dan berusaha memberanikan diri menatap tajam kemata naruto yang sudah berkilat merah seperti kyubi.

'segitu gak suka nya kah kamu oleh kehadiran orang lain diantara kita, tapi kenapa...?' Pikir hinata.

"GAK DUA DUA NYA... " jawab hinata lantang.

"lepas...!! Aku mohon... Biarin aku pergi sebentar aja... " mohon hinata pelan.

"Kam--.... "


"NARUTO KELUAR LO, BANGSATT....!! " teriakan seseorang dari pintu utama penthouse mengalihkan atensi mereka semua termaksud hinata dan naruto yang emang berada diruang tamu.

"Aish... Apalagi ini ??" erang naruto dan mengacak wajah nya kasar dan tanpa sadar ia melepaskan tangan nya dari tangan hinata.


Bruak....!!!

Pintu utama yang selalu dikunci dan dijaga ketat itu ditengang kasar oleh dua orang yang muncul dari balik pintu itu, sedang naruto hanya menunjukan raut wajah malas nya menatap dua orang yang sudah ada dihadapan nya kini.

Hinata merasa semua anak buah naruto beralih pada dua orang pembuat onar itu dan naruto yang mulai kehilangan fokus nya dengan cepat hinata mengambil kesempatan emas ini untuk bisa keluar dari penthouse ini.

"Awww... Shitt.... " erang naruto merasa nyeri pada kaki nya yang diinjak kasar oleh hinata.

Hinata melarikan diri secepat mungkin, menuju pintu utama lalu di tepuk nya dua kali bahu sai "thanks sai, sharanghe... " hinata tersenyum manis sambil mengacung kan love kecil dijari tangannya kepada sai.

🌈My Assistant My Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang