Give Up

776 70 33
                                        

Hinata dibawa ke sebuah apertement mewah dipinggiran kota tokyo dengan pemandangan laut yang sangat indah, orang itu terus menarik paksa hinata untuk memasuki lift gedung itu menuju lantai 16.

Didalam lift orang itu membuka masker dan kacamata hitam nya "huftt......" ia tampak tersenyum tipis pada hinata namun hinata membuang pandangan nya hinata benar benar muak dibuat oleh ulah orang ini.

"Sakit jiwa.... " dumel hinata pelan.

Orang itu mendengar nya namun tak memberi tanggapan nya, saat deting lift berbunyi dan lift terbuka ia langsung menarik hinata mengikuti langkah lebar nya masuk kedalam apertement super mewah nya.

"Mau lo tuh sebenar nya apa sih...?" kesal hinata dengan nada ketus.

Dia berdecah "wah... Sejak bibir itu disentuh gaara kamu jadi kasar banget yaa sekarang" ucap nya santai.

Hinata mengendus "mau lo apa...?" ulang hinata dengan gigi yang ia rapatkan.

Orang itu mengangguk dengan kesal "oke... Gue lo".

Orang itu memegang bahu hinata kuat "gue mau lo menjauh dari gaara... " tekan nya dingin.

Hinata tertawa remeh "apa hak lo...?" ketus hinata.

"Lo sadar gak sih? Kita gak perna ada apa apa dan saat ini pun lo bukan siapa siapa gue, jadi jangan perna ngatur hidup gue seolah gue adalah mikik lo" lanjut hinata datar.

"LO GAK BOLE TIDUR SAMA COWOK LAIN, SELAIN GUE" bentak nya kuat.

Dicengkram nya kuat kedua pipi hinata "CUMA GUE YANG BOLEH NYENTUH LO, PAHAM.... " lanjut nya dingin.

Hinata menghempas tangan orang itu dari pipi nya "Lo ngelarang gue buat tidur sama cowok lain? Siapa lo...?" geram hinata dengan tampang muak.

"Nata please....." erang nya frustasi.

"Kenapa gue gak boleh dan lo boleh? Lo gak usah munafik, gue rasa lo juga sering tidur sama tunangan lo itu, lo bahkan ciuman sama dia didepan gue" sahut hinata dingin.

"Terus kenapa gue gak boleh? SIAPA LO, BERENGSEK....?" lanjut hinata dengan berteriak diakhir kalimat nya.

Orang itu meraup wajah nya kasar "SAMPAI KAPAN PUN LO AKAN JADI MILIK GUE, NAMIKAZE NARUTO... " teriak nya penuh penekanan.

"Ohh yaa.... Kalau gitu batalin rencana pernikahan lo" sahut hinata cepat.

Naruto mundur selangkah dari hinata, entah kenapa ia menengang ditempat nya badan nya seolah bergetar mendengar permintaan hinata pada nya, tatapan naruto yang sejak tadi menajam pada hinata kini bola mata nya bergerak kesembarang arah menghindari tatapan dalam mata hinata pada mata nya.

"Kenapa lo diam...? JAWAB...!!" teriak hinata, namun naruto hanya mampu tertunduk sambil mengepal tangan nya kuat.

"Gak berani kan lo? Takut kan lo...? Dasar egois... " lanjut hinata, lalu ia melangkah berniat meninggalkan naruto tapi naruto menarik tangan nya.

Hinata menghempas kasar tangan naruto hingga terlepas "lo selalu aja bertingkah berlebihan setiap kali gue dekat gaara, tapi lo bisa ngelakuin apapun kemauan lo sesuka hati lo, lo emang gak perna berubah, naru... " hinata menjeda ucapan nya.

"LO BERENGSEK..... " teriak hinata, air mata nya mulai membanjiri pipi nya saat ini.

"Lo tau...? GUE BENCI DIRI GUE SENDIRI SAAT INI KENAPA GUE GAK BISA CINTA KE GAARA PADAHAL DIA YANG SELALU ADA BUAT GUE? DAN KENAPA GUE TERLALU BODOH UNTUK BERTAHAN MENCINTAI LO PADAHAL GUE TAU PASTI KALAU GUE GAK AKAN PERNA BISA MILIKI LO, NARU.... " hinata menangis sejadi jadi nya didepan naruto yang hanya mampu tertunduk saat ini.

🌈My Assistant My Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang