Episode 15. Tidak Bisa Mundur

3.6K 368 1
                                    

~Juli Pov~

Aku pasti sudah gila, aku membiarkan orang yang hampir satu bulan ini mengangguku membuka pakaianku sambari menciumin bibirku tapi entah kenapa aku tak bisa menolaknya pikiranku kosong saat ini sepertinya otakku tak berkerja, sehingga aku membiarkannya membuat satu persatu pakaianku menyisakan celana pendekku.

"Eehh . Hhpm . . .. Geli" ucapku saat ia mencium leherku

Kudengar dia terkekeh dan kembali menciumin leherku, bibirnya terasa lembut saat bersentuhan dengan kulitku, ia menciumin setiap inci kulitku bahkan lidahnya terasa hangat, ikut bermain disela-sela leherku semetara aku berusaha untuk tidak tertawa hingga ia menghisap leherku, sontak aku langsung menghentikannya.

"Tunggu Lang . . . . Jangan di leher aku bisa kena marah" ucapku sambil bergeser sedikit

Kulihat ia tersenyum lalu tangannya menyetuh dadaku dan menekan nipp!eku, seperti disengat listik saat ia melakukan itu aku langsung menutup mulutku

"Kalau tidak boleh di leher berarti aku boleh melakukannya ditempat lainkan" bisiknya membuatku semakin tegang

Kurasakan milikku sudah mengeras dibawah sana walaupun aku masih memakai celana pendek tapi aku tau pasti Elang menyadari hal itu bahkan Elang dengan sengaja menempelkan miliknya juga.

Yang ternyata Elangpun sudah tegang, itu membuatku menelan salivaku dengan berat, Elang perlahan turun dari leherku ke dadaku dan saat mulutnya menyetuh nipp!eku rasa aneh menjalar diseluruh tubuhku.

"Aaah . . Haaa . . . " suaraku lolos keluar dan membuatku malu setengah mati

Aku langsung membuang pandanganku saat Elang melihatku, ia kembali mendekatkan wajahnya dan berbisik padaku, "mendesahlah suaramu terdengat sangat imut"

"Kamu pikir aku wanita apa . . . Eeh . . Elang tunggu . . . Aaah" ucapku kaget karna tangan Elang masuk kedalam celanaku

Kulihat Elang tersenyum bahagia, tapi aku malah menatapnya dengan tajam, tangan kiri Elang mulai memainkan milikku.

"Tunggu Elang . . . Hhmm" ucapku teputus karna Elang menciumku,

Lidah hangatnya bermain dalam mulutku begitu juga tangan kirinya mulai mengocok milikku sementar tangan kanannya bermain dengan nippleku sambari sesekali meremas dadaku.

Perbuatan Elang ini membuatku semakin terbuai, hingga ahkirnya aku melakukan pelepasan pertamaku membuat Elang melepaskan ciuman kami, kulihat mimik wajah kaget pada Elang

Lalu ia mengeluarkan tangannya yang terdapat cairan putih, ia tersenyum padaku sementara aku langsung menutup wajahku dengan kedua tanganku karna malu.

"Kau cepat sekali" ucapnya dengan nada mengejek

"Ini semua karnamu . . . Aku tak pernah seperti ini" ucapku dengan tetap menutup wajahku

Aku bisa mendengar Elang tertawa dan perlahan ia menurunkan celanaku, aku hanya diam saja membiarkan hal itu Lalu ia bergerak seperti mengambil sesuatu dari laci mejanya.

Tak lama ia membuka tanganku, dan kembali menciumku, aku tak menolaknya dan membiarkan lidah kami bermain didalam mulutku, hingga aku merasakan sesuatu yang dingin menjalar dibagian bawahku, sepertinya Elang menuang sesuatu

Aku membuka mataku dan kulihat Elang sempat tersenyum setelah melepas bibirku, tiba-tiba ada sesuatu berusaha masuk kedalam tubuhku.

"Hhpmm . . Aaah. . . Hhhmm Elang" ucapku langsung dorongnya tapi tanganku di tahannya

"Tenanglah ini baru jariku . . . Aku harus menglonggarkannya dulu" ucapnya sebelum kembali mencium leherku

"Tunggu . . . Aaaah . . Elang . . . Aaah . . Haaa" desahanku lolos keluar dari mulutku

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang