Episode 48. Tidak Pulang

1.7K 173 3
                                    

Jam 3 pagi

Juli terbangun dari tidurnya karna perutnya tiba-tiba terasa aneh lantas ia duduk dan merasakan dirinya sendirian di kasur.

"Kemana Elang?" batin Juli sambil merasakan kasur sampingnya yang terasa dingin yang berarti Elang benar-benar tak tidur di sampingnya.

Tapi tak lama kemudian Juli perlahan turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi.

Selesai dari kamar mandi Juli kembali ke kasur dan duduk.

"Tumben dia tak tidur di kamar? Aneh padahal biasanya mau aku semarah apapun dia pasti tetap tidur disampingku" guman Juli yang merasa aneh tidur sendiri.

Cukup lama Juli duduk di kasur sambil memainkan hpnya, Juli tak bisa tidur kembali karna perutnya terasa aneh, ia jadi sering bolak balik kamar mandi.

Hingga tak terasa cahaya mataharipun masuk ke kamar sehingga membuat Juli menghela nafasnya dengan kasar, lalu berjalan keluar dari kamar.

Dengan hati-hati Juli berjalan menuruni anak tangga sambil melihat sekeliling, rumah ini terasa sepi namun ada cahaya dari arah dapur.

Juli mengetahui itu pasti bibi Hesti yang tengah berada didapur karna itu Juli perlahan berjalan ke arah dapur.

"Bibi" panggil Juli pelan

"Lho tuan Juli . . . Kok sudah bangun ini masih pagi sekali lho" ucap Hesti yang heran melihat Juli

"Eeh . . . Aku terbangun dan tak bisa tidur lagi, oh ia Bi . . Elang dimana?" tanya Juli

"Lho tuan Elang belum pulang? Kemarenkan tuan Elang keluar sama nona Naomi"

Perkataan Hesti membuat dada Juli kembali sakit, Juli meremas kuat tangannya dan menggertakan giginya.

"Jadi dia keluar bersama wanita itu dan tak pulang bahkan perginya pun tak memberitahuku" batin Juli

Juli sekuat tengah menahan air matanya yang mau keluar hingga matanya terasa perih tapi Juli berusaha tenang dengan menghela nafas beberapa kali.

"Tuan Juli anda baik-baik saja?"

"Ehhemm . . . Aku baik-baik saja" ucap Juli berbalik berjalan kembali ke arah ruang tengah

"Tunggu tuan Juli" panggil bibi Hesti membuat langkah Juli terhenti

"Ia bibi ada apa?"

"Maaf jika saya lancang tapi saya rasa merasakan ada hal yang aneh pada nona Noami, maaf sekali lagi tuan Juli saya rasa dia seperti berubah membuat kalian . . . " perkataan Hesti tergantung dia menatap Juli dengan wajah prihatin

"Tidak apa-apa bibi, aku mengerti apa maunya wanita, dia ingin mengantikan aku dirumah ini" ucap Juli sambil pergi

Hesti yang mendengar hal itu terdiam dan bersedih karna ia mengerti saat ini rumah tangga Juli dan Elang sedang di uji, Hesti juga sering melihat Naomi yang menatap tajam pada Elang dan Juli saat mereka sedang bersama, layaknya menunjukkan ketidaksukaannya sehingga Naomi selalu berusaha mendekati Elang.

Pagi itu berlalu dengan cepat, dengan Juli yang duduk di sofa menunggu kepulangan Elang tapi hari sudah menunjukkan jam 5 sore Elang juga menunjukkan tanda akan datang bahkan satu pesanpun tak ada

Hesti yang mulai khawatir melihat Juli yang hanya duduk menunggu mencoba mengingatkan Juli pada kandungannya karna sampai sekarang Juli belum makan dan meminum susunya juga.

Saat ini Hesti dan Juli duduk bersama disofa, walaupun ahkirnya Juli mau meminum susunya tapi Hesti masih saja khawatir sehingga ia ikut juga duduk menemani.

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang