Episode 45. Sekali Lagi

1.6K 159 0
                                    

Warning 20+

****************


~Author Pov~

Elang keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana piyama yang Juli pake, karna Juli hanya memakai atasannya saja, ia berjalan ke tempat tidur sambil memperhatikan istrinya yang sedang berbaring di kasur.

"Jangan di garuk" ucap Elang sambil menghentikan tangan Juli yang mengaruk perutnya

"Gatal tau" ucap Juli menepis tangan Elang dan kembali menggaruk tangannya.

Elangpun bangkit ke nakas dan mengambil salep lalu duduk, sambil menaikan baju Juli lalu mengolesi perut Juli.

"Perih" rintih Juli

"Ya ia lah perih kau menggaruknya sampai merah-merah gini"

"Habisnya gatal kok"

Elang hanya tersenyum dan mengolesi salep itu secara merata keseluruh bagian perut Juli, sambil sesekali mencium perut Juli

"Elang" panggil Juli dengan suara lembutnya

"Hhhhmmm . . . . Ada apa?"

"Apa kau masih memiliki perasaan pada Naomi?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" ucap Elang sambil menurunkan baju Juli

"Karna kau tak menjawab pertanyaanku"

Elang mengelus pipi Juli sambil tersenyum, "Jangan berpikir yang bukan-bukan karna saat ini kita sudah suami istri dan apapun yang terjadi dimasa lalu itu hanya masa lalu"

"Lalu kenapa tak menjawabnya" batin Juli sambil membalik badannya membelakangi Elang

Perlahan Elang ikut membaringkan tubuhnya di samping Juli dan memeluknya dari belakang, "Aku sudah tak memiliki rasa apapun padanya, aku hanya menganggap dia teman atau orang yang aku kenal jadi jangan berpikir apa" ucap Elang membuat Juli berbalik dan menatapnya

"Tapi dia eehhmm" perkataan Juli belum selesai karna Elang langsung menciumnya

Bibir Elang dengan lihainya menjepit bibir Juli menariknya lalu menghisapnya.

"Ehmm . . Lang" ucap Juli membuka mulutnya tapi itu malah menjadi kesempatan untuk lidah Elang masuk

Permainan lidah Elang membuat Juli terhanyut ditambah tangan Elang perlahan mengelus pundak Juli hingga berhenti di dadanya Juli dan menekan tepat di benda kecil itu.

Sontak Juli langsung mendorong Elang melepaskan ciuman mereka, "Elang jangan"

"Sekali saja aku janji akan melakukannya pelan dan lembut" ucap Elang memegang tangan Juli dan menciumnya

Wajah Juli merah padam yang menurut Elang kecantikkan istrinya bertambah saat malu begitu.

"Bolehkan?" tanya Elang lagi sambil mendekatkan wajahnya

Juli hanya mengangguk pelan sehingga tak pakai lama bibirnya kembali lagi di lum*t oleh suaminya itu.

Ciuman itu berlangsung lembut walaupun saling menutut seolah tak ingin melepaskan bibirnya tapi Elang harus membuka baju Juli membuatnya melepaskan ciuman itu.

"Aaah . . . Elang geli" desah Juli saat merasakan bibir Elang langsung mendarat di dadanya setelah berhasil membuka bajunya

"Aaah . . Elang jangan menghisapnya keras . . . Tidak akan ada yang keluar kau hanya membuatnya semakin bengkak"

"Ini enak?!! Walaupun tidak ada yang keluar tapi aku ingin menghisapnya terus" ucap Elang menekan dan memainkan nipp*e Juli

"Aah . . Geli Lang . . . Cukup itu sudah sangat bengkak dan merah" ucap Juli mendorong kepala Elang

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang