Episode 07. Siapa Takut

4K 416 2
                                    

~Juli Pov~

Aku benar-benar tak percaya bahwa si bodoh itu menyiumku untuk membuatku diam tapi kenapa dia tak memukulku saja malah mengambil ciuman pertamaku dan anehnya aku malah kabur setelah merasakan bibirnya.

"Aaarrrggghh" teriakku frutasi

Saat ini aku sedang mengendari motorku menuju pulang sambil berpikir apa yang terjadi dan setiap aku ingat sentuhannya di bibirku maka kuat-kuat aku mengusap dibibirku, aku tak mengerti jalan pikirannya kenapa ia bisa menciumku bukannya dia playboy kelas kakap, bahkan aku dengar ia selalu tidur dengan wanita baik di sekolah maupun luar sekolah tapi bisa-bisanya dia menciumku yang berjenis sama dengannya.

Cukup lama aku dijalan ahkirnya aku sampai di rumahku, setelah kuparkiran dan aku kunci motorku aku berjalan masuk ke rumah.

"Lho Jul tumben pulangnya cepat . . . . Eeh mana tasmu nak" ucap bundaku menyambut kedatanganku

"Astaga tasku pasti tertinggal di perpus karna aku berlari keluar" batinku setelah sadar aku tak bawa tas

"Eehh . . . Itu bun ketinggal di perpus . . . . Aku pulang cepat karna tak enak badan . . . ."

"Juli kau sakit? . . . . Wajahmu sangat merah sayang" ucap ibuku sambil menyentuh dahiku

"A . . . Aku baik-baik saja Bun . . . Aku ke kamar dulu ya" ucapku sambil berlalu

"Ia sayang jangan terlalu keras belajarnya . . . . Bunda buatkan bubur ya nanti mamah antarkan"

"Ia Bun" ucapku sambil menaiki anak tangga

Sesampainya aku di kamar aku langsung membaringkan tubuhku di kasur dan kupandangi langit-langit kamarku, dan terlintas kembali kejadian tadi

"Bibirnya sangat lembut . . . . Apa itu yang disebut ciuman" ucapku mengingat apa yang terjadi di perpus tadi dan tampak aku sadari aku menyentuh bibirku, wajahku juga terasa panas.

"Aaaaarrhh . . . . Apa pasti sudah gila . . . Ayo lupakan Juli . . . . Apa ini akal-akal si bodoh itu agar aku tak mengangunya lagi . . . Tapi ya sudahlah aku cape" gumanku sambil menutup mata

.
.
.
.

Keesokan pagi harinya di sekolah

Aku masuk kedalam kelas, sambil berjalan ke bangku tempatku aku melirik bangku tempat Elang dan ternyata ia belum datang, lalu akupun duduk di kursiku setelah menggatung tasku di belakang kursi, aku terpaksa memakai tas lain karna tasku itu pas tertinggal di perpus, dan aku yakin pasti masih disana.

Tak berapa lama Axe datang dan duduk disampingku, "Hai Juli. . . . Selamat pagi" sapanya dengan ramah

"Hhhmm . . . Pagi" ucapku pelan

"Wah kenapa matamu . . . Hitam sekali kau tidak tidur tadi malam? " tanyanya sambil melihat wajahku

"Aku gak bisa tidur"

"Kenapa? Makanya jangan belajar terlalu keras . . . . Lihat matamu udah kaya mata panda gitu"

Aku hanya tersenyum mendengarkan Axe bicara karna benar tadi malam aku hampir tidak bisa tidur karna setiap aku menutup mataku yang terlintas dikepalaku adalah kejadian di perpus dan rasa lembut bibirnya si bodoh itu, itu membuatku gila.

"Hhhhmmm . . . . Axe" ucapku memanggilnya dan ia pun menoleh padaku

"Ia Jul apa?" jawabnya

"Eeh. . . Hhhm . . . . Apa kau pernah berciuman?" tanyaku dengan pelan bahkan terdenger berbisik

Kulihat wajah Axe menatapku dengan mimik bingung, "Apa yang kau katakan . . . Apa kau bertanya padaku, Apa aku pernah berciuman?" ucapnya mengulang pertanyaku memastikan apa yang ia dengar

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang