Episode 18. Dua minggu

3K 313 5
                                    

Suatu pagi
Di kamar mandi

~Juli Pov~

"Uuuaaak . . . Uak ehm" suaraku menggema di kamar mandi

Saat ini aku sedang memuntahkan isi perutku walaupun yang keluar hanya cairan bening mengingat ini masih pagi perutku tidak ada isinya bahkan aku saja masih menggunakan piyama tidurku.

"Sayang kau muntah-muntah lagi . . . Kau kenapa beberapa hari seperti ini apa kita perlu ke dokter?"

"Gak perlu bun aku cuma mual sedikit . . . Aku baik-baik saja" jawabku sambil menyalakan kran air untuk membasuh wajah dan mulutku

"Ya sudah cepat turun ya bunda sudah buatkan bubur untukmu"

"Ia bunda sebentar lagi" ucapku sambil mengambil air menggunakan tanganku, lalu aku kumur untuk membersihkan mulutku, dan setelah selesai.

Aku melihat bayangan wajahku di cermin tampak, aku sangat pucat bahkan sepertinya pipiku menjadi tirus, karna beberapa hari ini aku susah makan dan selalu muntah entah kenapa aku juga bingung dengan kondisi tubuhku.

Setelah selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan turun ke bawah, terlihat semua orang sudah menungguku untuk sarapan.

"Kau kenapa sayang bunda perhatikan kau selalu setiap pagi muntah ada apa?"

"Tidak ada apa-apa bun aku mungkin cuma kecapean karna terlalu fokus belajar karna sebentar lagi ujian" ucapku sambil berusaha tersenyum

"Ya sudah jangan terlalu keras pada dirimu sendiri ya sayang, bunda khawatir"

"Apa adikku ini sedang hamil" ucap Obi kakak keduaku

"Kak . . . Aku lagi gak mood bercanda" ucapku dengan nada kesal

"Bagus donk kalau gitu bunda dan ayah akan cepat punya cucu dari pada selalu menekanku untuk menikah" ucap Ben kakak pertamanku

"Kalian ini suka sekali menggangu adik kalian dam kau Ben tunjukkan sifat dewasamu" ucap Ayahku disela makannya

"Habis ya adikku ini lebih cantik dari wanita" ucap Obi dengan senyum mengejekku

"Maaf Ayah tapi aku rela kok kalau Juli duluan" ucap Ben tersenyum

"Sudah . . . Sudah kalian ini . . . Jangan mengangu adik kalian . . . Tapi kalau di pikir-pikir bagus juga"

"Ayolah bunda jangan di tambah . . . Aku gak mau sarapan nih" ucapku dengan manja membuat bunda tertawa terlebih lagi kedua kakakku yang menjengkelkan itu.

Mereka selalu membullyku dan selalu mengatakan bahwa mereka memiliki adik perempuan bukan adik laki-laki, dan itu membuatku selalu berkelahi sama mereka.

Setelah selesai sarapan kamipun berangkat ke tempat masing-masing khususnya aku yang harus buru-buru ke sekolah karna takut terlambat dan seperti biasa aku menggunakan motor untuk sampai di sekolah.

Tapi belum sampai di sekolah aku harus berhenti di pinggir jalan untuk memuntahkan sarapanku tadi dan beruntungnya aku yang membawa botol air untuk mencuci mulutku.

.
.
.
.

Dikelas

Ahkirnya aku sampai di kelas walaupun seperti mayat hidup berjalan lemas, aku langsung duduk setelah mengantung tasku di belakang kursi bahkan kepalaku aku baringkan di meja, rasanya tubuhku tidak punya tenaga, kepalaku juga pusing.

"Tumben telat . . . . Wah Juli kau kenapa, pucat sekali" ucap Axe yang duduk disampingku

"Kau sakit?" ucapnya lagi sambil menyetuh dahiku

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang