Episode 22. Kau Harum

3.2K 305 2
                                    

~Author Pov~

Keesokan paginya

Juli duduk di bangku tempatnya dengan wajah yang masih pucat karna pagi ini dia benar-benar tidak bisa memakan apapun bahkan mencium sesuatu yang bau saja dia langsung muntah.

Hal itu membuat Juli semakin takut dan kebingungan bahkan Juli sempat mencari beberapa artikel di internet tentang kondisi yang ia alami, Maka karna itu Juli termenung melihat keluar jendela.

"Selamat pagi Jul"

"Ia pagi juga Axe"

"Kau kenapa Jul?!! Kalau masih sakit lebih baik kau izin saja"

"Tanggung Axe besok kan sudah weekend jadi besok aja aku istarhat"

"Ya sudah tapi kalau pusing bilangnya"

"Ia eehm . . Axe kau bau . . ." ucap Juli sambil menutup hidungnya

"Masa sih?"

"Kau pake apa sih bau banget, kau ini bikin aku mual aja"

"Aku pake parfum biasanya kok, ini harum kok" ucap Axe yang menciumin seragamnya

Tapi Juli malah mual menghirup bau itu, "Iiiihhh jangan dekat-dekat kau bau Axe"

"Kau kenapa sih Juli? Orang kemaren baik-baik aja dengan bau parfumku ini kok sekarang kaya jijik gitu sih"

"Gak tau pokoknya aneh, ak-ehhhmm. . . . " ucap Juli tertahan karna isi perutny sekali lagi ingin keluar.

Sontak Juli langsung menutup mulutnya menggunakam tanganya lalu bangun kemudian berlali keluar kelas.

Axe yang melihat itu tampak kaget begitu juga Elang yang dari tadi memperhatikan Juli dari bangkunya.

Tapi saat Axe hendak menyusul guru tiba-tiba masuk membuatnya mengurungkan niatnya namun Elang sempat berlari keluar, seperti biasa Elang tidak akan mendengarkan perkataan gurunya yang melarangnya keluar dari kelas.

Sementara di kamar mandi siswa Juli kembali muntahkan cairan bening dari perutnya.

"Uuuaak. . . Uuak. . . Aah sial" ucap Juli memuntahkan isi perutnya di wastafel tapi tidak ada yang keluar

Kondisi Juli semakin melemah bibirnya yang biasanya berwarna merah saat ini sangat pucat bahkan kulitnya semakin putih pucat seperti tidak ada darah yang mengalir di tubuhnya.

Saat sibuk membersihkan mulutnya Elang datang membuat Juli sedikit terkejut.

"Kau kenapa?"

"Astaga, bisakah jangan datang tiba-tiba"

"Maaf . . . . Pendek kalau kau sakit lebih baik kau pulang saja"

"Aku baik-baik saja"

"Kau seperti mayat hidup begitu masih hilang baik-baik saja, tak usaha jadi sok kuat tubuh lemah gitu"

"Elang aku tidak punya tenaga untuk berdebat denganmu jadi mohon diamlah dan minggir aku mau kembali kekelas" ucap Juli sambil mendorong Elang yang menghalangi pintu keluar.

Tapi anehnya saat Juli mencium aroma tubuh Elang ia malah berbalik menghadap Elang, dan entah kenapa Juli langsung memeluk Elang.

Kejadian itu membuat Elang kaget dan terdiam, tapi tak lama Elang melihat sekeliling dan untung saja keadaan sedang sepi.

"Juli jangan asal peluk begitu bagaimana kalau ada yang melihat kita" ucap Elang sambil berusaha melepaskan pelukkan Juli

"Sebentar lagi, baumu enak" ucap Juli semakin erat memeluk Elang.

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang