~Elang Pov~
Saat ini aku duduk diblakon sambil mengisap rokokku, aku benar-benar pusing menghadapi sifat Juli kenapa dia selalu salah paham dengan maksudku.
Kuhisap rokok ke tigaku ini dan kulihat hari sudah gelap, maka aku mematikan rokokku dan beranjak masuk kedalam.
Pintu kamar masih tertutup membuatku menghela nafas berat, aku berjalan ke kamar satunya berniat menggunakam kamar ini untuk membersihkan tubuhku.
Dan setelah selesai mandi aku keluar dari kamar mandi sambil berpakaian kulirik jam di dinding kamar ini menunjukkan jam 6 malam.
Aku keluar dari kamar dan melihat kamar Juli masih tertutup, aku kembali menghela nafas aku berjalan ke dapur mengambil buah-buahan tadi serta aku membuatkannya susu khusus untuknya.
Semuanya itu aku susun rapi di nampan yang aku bawa di kamar Juli.
Tok . . . Tok . . . Tok
"Juli . . . Juli aku masuk membawakanmu susumu" ucapku memanggil orang didalan kamar ini tapi tak ia jawab
Sehingga aku perlahan membukannya dan berjalan masuk, aku tersenyum melihat Juli yang tengah tertidur pulas walaupun matanya terlihat sembab.
Aku menaruh nampan ini di meja nakas lalu aku duduk disamping Juli dan kuelus lembut kepalannya.
"Kenapa kau selalu salah mengerti maksudku, kenapa susah sekali memahamimu" gumanku sambil memperhatikan wajahnya
"Juli . . . Juli . . . Bangun dulu yyuu sebentar kau belum meminum susumu dan isi dulu perutmu baru tidur"
"Hhhhmm aku ngantuk Lang" ucapnya malah bergerak memeluk tanganku yang menggoyangkan tubuhnya
Ya ampun dia benar manis, aku ingin mengigit pipinya ini.
"Juli kau belum makan apa-apa sore ini bahkan tadi kau hanya makan eskrim, jadi ayo bangun sebentar saja nanti tidur lagi" ucapku lembut
Ahkirnya juli bergerak melepaskan tanganku, ia mengucek-ucek matanya tapi bibir merahnya itu menarik perhatianku.
"Ini jam berapa?"
Much
Aku mengecup singkat bibirnya membuatnya membuka matanya dengan sempurna.
"Eehhm . . . . Elang kau baru rokok"
"Masih bau ya?" tanyaku yang ia jawab dengan anggukan
"Yasudah ayo duduk dulu lalu minum susumu ini dan habisankan buah ini" ucapku membantunya duduk lalu mengambil nampan tadi dan meletakkannya di kasur samping Juli
"Aku masih ngantuk Lang" ucapnya dengan wajah yang mengemaskan
"Sabar Elang Juli sedang mengandung anakmu, kau tak boleh menyetuhnya . . . . Tapi aku ingin mengigitnya" pikiranku saat ini berperang hebat melihat Juli yang seperti ini
"Minum susumu dulu Juli" ucapku berusaha fokus pada tujuan awalku membangunkannya
Juli meminum susu yang aku buatkan namun hanya setengah dan ia taruh kembali gelasnya yang segera aku angkat kembali.
"Habiskan" ucapku menaruh gelas itu di bibirnya
"Aku kenyang"
"Kenyang makan apa? Habiskan dengan baik-baik atau aku paksa" ucapku mengancamnya
"Ia ia . . . Bawel" ucapnya kembali meminum susunya sampai habis
"Sekarang makan buahnya?" ucapku sambil menaruh gelas kosong itu ke nampan
KAMU SEDANG MEMBACA
Green or Blue (BL) ~END~
RomanceTamat ✅ Bagaimana kalau jika siswa paling berprestasi bahkan dikenal sebagai siswa paling teladan dengan citra sangat bagus diberikan tugas oleh kepala sekolah untuk mengajarkan anak paling bermasalah di sekolah bahkan ada yang mengatakan siswa itu...